Thursday, April 24, 2025
HomeBeritaQatar tetap usahakan gencatan senjata Gaza meski sulit

Qatar tetap usahakan gencatan senjata Gaza meski sulit

Menteri Negara sekaligus juru runding utama Qatar, Mohammed Al-Khulaifi, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

“Kami telah bekerja terus-menerus dalam beberapa hari terakhir untuk mempertemukan kedua pihak dan menghidupkan kembali kesepakatan yang sebelumnya telah disetujui,” ujar Al-Khulaifi dalam wawancara dengan kantor berita AFP, Jumat (18/4).

Ia menegaskan, Qatar akan tetap berkomitmen pada proses mediasi ini. “Kami akan terus berkomitmen, meski ada berbagai kesulitan,” katanya.

Al-Khulaifi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya proses negosiasi. Ia menilai bahwa situasi ini sangat mendesak. “Ini adalah masalah yang mendesak. Ada nyawa yang terancam jika operasi militer terus berlanjut dari hari ke hari,” ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan menyusul tudingan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menuduh Qatar terlibat dalam kampanye hasutan anti-Israel di kampus-kampus Amerika Serikat. Al-Khulaifi menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa Qatar justru membantu Israel mencapai gencatan senjata, meskipun menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas.

Pada Kamis (17/4) lalu, Netanyahu untuk pertama kalinya secara terbuka menuding Qatar terlibat dalam gerakan anti-Israel di lingkungan kampus Amerika.

Sementara itu, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menyatakan bahwa Israel tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Januari lalu.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Sheikh Tamim mengatakan, “Kami telah mencapai kesepakatan beberapa bulan lalu, namun sayangnya Israel tidak mematuhi kesepakatan tersebut… Kami akan terus berupaya mempertemukan pandangan untuk mencapai kesepakatan yang bisa mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.”

Serangan Israel ke Jalur Gaza kembali dilancarkan pada dini hari 18 Maret 2025, setelah sebelumnya ada jeda selama dua bulan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari.

Agresi militer Israel ke Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 sejauh ini telah menewaskan dan melukai sekitar 168.000 warga Palestina — sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan — serta menyebabkan lebih dari 14.000 orang dinyatakan hilang.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular