Wednesday, February 5, 2025
HomeBeritaQatar: Trump ingin gencatan senjata di Gaza sebelum dilantik

Qatar: Trump ingin gencatan senjata di Gaza sebelum dilantik

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa Presiden terpilih AS, Donald Trump, ingin melihat gencatan senjata di Gaza sebelum ia dilantik pada 20 Januari.

Dalam wawancara dengan Sky News, al-Thani mengatakan bahwa Trump secara jelas menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan konflik di Gaza.

“Ya, dia sudah menjelaskan itu.”

al-Thani menambahkan bahwa ia diberitahu oleh tim Trump bahwa AS ingin agar situasi ini diselesaikan dengan segera, bahkan mungkin “hari ini.”

Al-Thani, yang merupakan tokoh utama dalam upaya mediasi, menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan proses ini dan memilih untuk tidak mengungkapkan banyak detail agar perlindungan negosiasi tetap terjaga.

Ia juga menyatakan harapannya agar masalah ini bisa diselesaikan sebelum pelantikan Trump.

“Kami sedang berusaha sebaik mungkin. Kami telah melakukan yang terbaik.”

Proses mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar telah menghadapi tantangan besar, terutama karena penolakan Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk menghentikan aksi militer di Gaza.

Meskipun mendapat tekanan internasional, termasuk kecaman dari berbagai pemimpin dan lembaga global, serangan udara dan operasi darat Israel menyebabkan banyak korban jiwa di Gaza, dengan lebih dari 44.530 orang tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang, sementara Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional.

Selama masa kepresidenannya yang lalu, Trump mengambil langkah kontroversial, seperti memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, yang memicu kemarahan bangsa Palestina, yang menganggap Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina yang akan datang.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular