Kantor berita Reuters pada Ahad (29/9) mengabarkan, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah dipindahkan ke lokasi aman di Iran, menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrullah di Lebanon, pada Jumat.
Reuters menulis, penyembunyian Khamenei adalah bentuk kekhawatiran Iran dari rangkaian serangan dahsyat Israel terhadap Hizbullah, yang merupakan sekutu terkuat Iran di kawasan itu.
Reuters melaporkan, Korps Garda Revolusi Iran memerintahkan semua anggotanya berhenti menggunakan perangkat komunikasi setelah ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah meledak.
Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel berada di balik serangan terhadap pager dan walkie-talkie tersebut. Israel tidak mengonfirmasi maupun membantah keterlibatannya.
Sumber Reuters mengatakan, Khamenei telah dipindahkan ke lokasi aman. Dilaporkan juga, Iran sedang berkomunikasi dengan Hizbullah dan kelompok proksi regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya setelah kematian Nasrullah.
Sumber tersebut menolak diidentifikasi lebih lanjut karena sensitivitas masalah ini.
Selain menewaskan Nasrullah, serangan Israel pada Jumat di Beirut juga menewaskan wakil komandan Garda Revolusi, Abbas Nilforoushan. Hal itu diungkap media Iran pada Sabtu.
Pemimpin Iran Khamenei sudah mengeluarkan pernyataan pada Sabtu setelah Israel mengumumkan pembunuhan Nasrullah.
“Nasib kawasan ini akan ditentukan oleh pasukan perlawanan, dengan Hizbullah di garis depan,” kata Khamenei.
“Darah para syuhada tidak akan dibiarkan tanpa balasan,” kata Khamenei dalam pernyataan terpisah, di mana ia mengumumkan lima hari berkabung untuk memperingati kematian Nasrallah.
Menurut Reuters, kematian Nasrallah merupakan pukulan besar bagi Iran. Kejadian ini menghilangkan sekutu berpengaruh, sebagai pusat dari jaringan sekutu Teheran di dunia Arab.
Jaringan sekutu regional Iran, yang dikenal sebagai ‘Poros Perlawanan’, mencakup Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, milisi yang didukung Iran di Irak, dan Houthi di Yaman.
Hamas telah berperang dengan Israel selama hampir setahun, sejak pejuangnya menyerbu Israel pada 7 Oktober. Sementara itu, Houthi telah meluncurkan rudal ke arah Israel dan kapal-kapal yang berlayar di Teluk Aden serta Laut Merah di sepanjang pantai Yaman.
Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak melintasi perbatasan Lebanon sepanjang Perang Gaza dan berulang kali mengatakan tidak akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Setelah serangan terhadap pager dan walkie-talkie, seorang pejabat keamanan Iran mengatakan kepada Reuters, operasi berskala besar sedang dilakukan oleh Garda Revolusi untuk memeriksa semua perangkat komunikasi.
Ia mengatakan sebagian besar perangkat tersebut buatan sendiri atau diimpor dari China dan Rusia.
Pejabat tersebut menyebutkan bahwa Iran khawatir akan penyusupan agen Israel, termasuk warga Iran yang bekerja untuk Israel.
Dan penyelidikan menyeluruh terhadap personel telah dimulai, menargetkan anggota Garda Revolusi dengan pangkat menengah hingga tinggi.
Dalam pernyataan lain pada Sabtu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Amerika Serikat berperan dalam kematian Nasrallah sebagai pemasok senjata untuk Israel.
“Orang-orang Amerika tidak bisa menyangkal keterlibatan mereka dengan Zionis,” kata Pezeshkian dalam pernyataan yang dibawa oleh media pemerintah.