Ribuan warga Yunani menggelar aksi longmarch menuju Kedutaan Besar Israel di Athena pada Kamis (22/5) malam waktu setempat. Aksi ini dilakukan untuk menuntut diakhirinya serangan militer Israel ke Jalur Gaza yang dinilai telah menimbulkan bencana kemanusiaan dan genosida, demikian dilaporkan kantor berita Anadolu.
Aksi solidaritas ini digagas oleh konfederasi serikat buruh PAME, salah satu serikat pekerja terbesar di Yunani yang berafiliasi dengan Partai Komunis Yunani (KKE). Massa aksi terdiri dari pekerja, profesional, pengrajin, masyarakat umum, hingga beberapa anggota parlemen dari KKE.
Sambil membawa bendera Palestina, para demonstran meneriakkan yel-yel kecaman terhadap agresi militer Israel serta blokade ketat yang masih diberlakukan di wilayah Gaza. Mereka menyerukan solidaritas penuh kepada rakyat Palestina.
Sejak 2 Maret lalu, Israel menerapkan blokade penuh atas Jalur Gaza, menutup akses bantuan kemanusiaan dan memicu kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa. Menurut laporan, hanya 87 truk bantuan yang diizinkan masuk—jumlah yang sangat jauh dari kebutuhan mendesak di lapangan. Sebagian besar bantuan pun tertahan di perbatasan.
Meski mendapat tekanan luas dari dunia internasional untuk memberlakukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan ofensif militernya ke Gaza yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. Serangan ini telah menewaskan hampir 53.800 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangannya di wilayah kantong Palestina tersebut.