Tuesday, June 17, 2025
HomeBeritaSaat dunia tertuju ke Iran, Israel bunuh ratusan warga Gaza

Saat dunia tertuju ke Iran, Israel bunuh ratusan warga Gaza

Ketika perhatian dunia teralihkan ke eskalasi konflik antara Israel dan Iran, militer Israel justru meningkatkan intensitas serangannya di Jalur Gaza. Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dalam beberapa hari terakhir, sementara krisis kemanusiaan akibat blokade berkepanjangan semakin memburuk, lansir Quds News Network pada Ahad (15/6).

Seruan “Jangan Lupakan Gaza” kembali menggema dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi dan jurnalis di lapangan. Dalam beberapa jam setelah Israel menggempur Iran pada Jumat lalu, tekanan internasional terhadap blokade dan kelaparan massal di Gaza tampak mereda.

Sejak serangan terhadap Iran dilancarkan, Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 140 warga Palestina di Gaza, termasuk sedikitnya 40 orang yang tengah mencari bantuan makanan di dekat pusat distribusi milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah organisasi bantuan yang kontroversial dan didukung Amerika Serikat.

Pada Kamis, militer Israel membombardir jalur serat optik terakhir yang tersisa di Gaza, menyebabkan pemutusan total internet dan komunikasi telepon rumah di seluruh wilayah. Pemerintah Israel melarang perbaikan infrastruktur tersebut hingga Sabtu malam, yang baru kemudian memulihkan layanan sebagian.

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengisolasi Gaza sepenuhnya dan membatasi liputan media atas serangan yang terus berlangsung. Dalam kondisi tersebut, warga Gaza tidak dapat menghubungi keluarga, menerima peringatan evakuasi, ataupun mengakses informasi bantuan kemanusiaan.

“Kenapa Israel membom jalur internet utama? Kenapa mereka ingin memutus Gaza dari dunia luar? Sekarang kami tak hanya kehilangan makanan, air, dan listrik—kami juga kehilangan internet,” tulis jurnalis Hind Khoudary dari Gaza.

Warga tewas saat mencari bantuan

Gangguan komunikasi ini juga membuat warga tidak mengetahui pengumuman terbaru dari GHF, lembaga yang hanya mengandalkan Facebook untuk menyebarkan informasi. GHF sendiri didirikan untuk menggantikan sistem distribusi bantuan PBB yang telah mapan, dan telah menghadapi berbagai kritik internasional.

Pada Sabtu pagi, puluhan warga yang kelaparan mendatangi pusat distribusi GHF. Sedikitnya 15 di antara mereka tewas akibat tembakan langsung dari tentara Israel.

Pada Jumat, juru bicara militer Israel memperingatkan bahwa operasi militer di Gaza akan dilanjutkan “dengan kekuatan ekstrem.” Sehari kemudian, perintah pengungsian baru diumumkan untuk wilayah Khan Younis di Gaza selatan.

“Kelaparan semakin parah, pengepungan makin ketat, dan mayat berserakan di mana-mana,” tulis jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif, di platform X. Ia menyebut Gaza kini berada dalam “isolasi total dari dunia.”

Peringatan dari kelompok HAM: Jangan alihkan pandangan

Kelompok HAM asal Israel, B’Tselem, mengeluarkan pernyataan keras: “Tetap awasi Gaza, bahkan saat Israel membuka front baru dengan Iran.” Mereka memperingatkan bahwa Israel mungkin memanfaatkan pergeseran perhatian global untuk memperparah serangannya terhadap warga Palestina.

Warga Gaza yang mengalami pembantaian, kelaparan, dan pengusiran massal akibat pendudukan Israel menyerukan solidaritas global untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai genosida yang sedang berlangsung.

“Ketika perhatian dunia tertuju ke serangan Israel terhadap Iran, kekerasan terhadap Gaza belum berhenti. Pembantaian terus berlangsung,” tulis al-Sharif. “Mari kita kembalikan fokus ke Gaza—terutama krisis kesehatan yang parah dan kelaparan yang meluas. Ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaga agar suara Gaza tetap terdengar, untuk menyampaikan realita pengepungan dan kehancuran yang terjadi setiap hari.”

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular