Friday, May 23, 2025
HomeBeritaSaudara Yahya Sinwar gugur dalam serangan Israel di Gaza

Saudara Yahya Sinwar gugur dalam serangan Israel di Gaza

Zakaria Sinwar, saudara dari pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, dipastikan meninggal dunia pada Rabu (22/5/2025) setelah sebelumnya sempat dirawat intensif akibat luka serius yang diderita dalam serangan udara Israel pekan lalu. Kabar ini dikonfirmasi oleh media Palestina dan Israel.

Zakaria tewas bersama tiga putranya dalam serangan yang menghantam Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, lansir The New Arab.

Serangan itu merupakan bagian dari operasi militer Israel bertajuk Gideon’s Chariots, yang mendapat kecaman luas dari komunitas internasional karena dianggap melanggar hukum kemanusiaan.

Sempat dilaporkan tewas pada Ahad (18/5), Zakaria ternyata masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan dilarikan ke ruang perawatan intensif. Namun, ia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Rabu sore.

Zakaria Sinwar dikenal sebagai akademisi terkemuka yang mengabdikan diri di bidang sejarah modern dan kontemporer. Ia mengajar di Universitas Islam Gaza selama bertahun-tahun dan pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Sejarah Lisan universitas tersebut pada periode 2000–2002.

Ia meraih gelar Sarjana Sejarah dari Universitas Islam Gaza, serta gelar Magister dan Doktor dalam bidang Sejarah Zionisme dari Institut Penelitian dan Studi Arab di Kairo, masing-masing pada tahun 2003 dan 2006.

Keluarga Sinwar jadi sasaran

Kematian Zakaria menambah panjang daftar anggota keluarga Sinwar yang tewas dalam konflik bersenjata antara Hamas dan militer Israel. Kakaknya, Yahya Sinwar—pemimpin tertinggi Hamas di Gaza—tewas dalam pertempuran di Kota Rafah, Gaza Selatan, pada Oktober tahun lalu.

Dalam rekaman yang diambil oleh drone militer Israel, Yahya terlihat terluka namun masih bertempur mengenakan pakaian militer dan keffiyeh di daerah Tel Al-Sultan.

Selain Yahya dan Zakaria, adik bungsu mereka, Mohammed Sinwar, juga diklaim tewas dalam serangan Israel pekan lalu di sebuah bunker bawah tanah di dekat Rumah Sakit Eropa, Khan Younis. Serangan itu dilaporkan menewaskan 26 orang.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa jasad Mohammed telah ditemukan di jaringan terowongan di Khan Younis. Namun, klaim tersebut dibantah oleh juru bicara Hamas, Osama Hamdan, yang menegaskan bahwa Mohammed masih hidup.

Pukulan bagi Hamas

Kematian tokoh-tokoh kunci dalam kepemimpinan Hamas, termasuk Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh dan Panglima Militer Mohammed Deif, disebut sebagai bagian dari strategi Israel untuk melemahkan struktur komando kelompok tersebut.

Kondisi di Gaza sendiri semakin memburuk akibat eskalasi militer yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Korban jiwa terus bertambah, sementara upaya diplomatik internasional untuk menghentikan kekerasan belum membuahkan hasil konkret.

Situasi ini menunjukkan bahwa konflik tidak hanya mengorbankan para pejuang, tetapi juga tokoh-tokoh sipil dan akademik yang menjadi bagian penting dari komunitas Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular