Militer Israel melakukan 34 serangan udara dalam 24 jam terakhir di Gaza, menewaskan 71 orang Palestina dan melukai puluhan lainnya, menurut Kantor Media Gaza pada Kamis, seperti dilaporkan Anadolu.
“Serangan udara ini menargetkan warga sipil dan infrastruktur, menambah kejahatan kejam pendudukan Israel,” kata pernyataan tersebut.
Kantor itu juga menyebutkan bahwa Israel mencegah tim medis mencapai korban untuk mengevakuasi mayat-mayat yang tergeletak di jalanan, terutama di Gaza dan Gaza utara.
Eskalasi ini terjadi pada hari ke-454 dari genosida Israel terhadap rakyat Palestina, yang berusaha menghancurkan segala hal yang mendukung ketahanan mereka.
Kantor tersebut menyalahkan Israel atas “kejahatan-kejahatan brutal” ini dan mendesak dunia internasional untuk menghentikan genosida tersebut.
Meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata, militer Israel terus melanjutkan perang ini, yang telah menewaskan hampir 45.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas agresinya di Gaza.