Setidaknya 18 orang tewas dan 35 lainnya terluka akibat serangan udara terbaru Israel yang menghantam Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, pada Jum’at (13/6/2025), demikian dilaporkan media pemerintah setempat.
“Sedikitnya 18 orang tewas dan 35 lainnya terluka dalam serangan Israel di Provinsi Azerbaijan Timur,” lapor stasiun televisi resmi Press TV, tanpa merinci lebih lanjut.
Dengan tambahan korban tersebut, jumlah total korban jiwa akibat serangan udara Israel sejak Jumat dini hari kini mencapai 104 orang, dengan 376 orang terluka.
Serangan juga menargetkan ibu kota Iran, Teheran, serta Kota Tabriz, yang merupakan ibu kota Provinsi Azerbaijan Timur.
Israel meluncurkan serangan berskala besar pada Jumat pagi, dengan mengerahkan sekitar 200 pesawat tempur untuk menyerang program nuklir dan kemampuan rudal jarak jauh milik Iran.
Sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer ini bersifat “terarah” dan akan terus berlanjut selama diperlukan.
Sebagai respons, pemerintah Iran berjanji akan memberikan “hukuman berat” terhadap Israel, serta menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui platform Truth Social menyatakan bahwa dirinya telah memberikan Iran “kesempatan demi kesempatan” untuk mencapai kesepakatan, dan mendesak Teheran untuk melakukannya “sebelum terlambat”.
Eskalasi konflik ini menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat, yang dimediasi oleh Oman.
Putaran keenam pembicaraan tidak langsung yang semula dijadwalkan pada Minggu mendatang kemungkinan besar akan dibatalkan, menurut sumber yang mengetahui proses tersebut.