Serangan udara Israel pada Rabu (14/5/2025) dini hari dilaporkan menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina di Jalur Gaza. Serangan tersebut menyasar sejumlah bangunan permukiman dan kamp pengungsi di wilayah utara dan selatan Gaza.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi di Kota Jabalia, Jalur Gaza bagian utara, dan menyebabkan sedikitnya 45 orang tewas. Di antara korban terdapat perempuan dan anak-anak.
Upaya penyelamatan oleh tim pertahanan sipil terkendala terbatasnya peralatan dan sumber daya. Petugas kesulitan mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Di wilayah selatan Gaza, satu keluarga yang terdiri atas seorang pria, istri, dan dua anak perempuan mereka, tewas akibat serangan udara yang menghantam tenda tempat mereka tinggal di kawasan Al-Mawasi, Khan Younis.
Di daerah Al-Fukhari, Khan Younis bagian tenggara, serangan serupa menewaskan 10 anggota keluarga Abu Ammouna, demikian dilaporkan radio lokal Al-Aqsa.
Sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 52.900 warga Palestina dilaporkan tewas di Jalur Gaza. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah tersebut.
