Parlemen Skotlandia mengambil langkah tegas terkait perang di Gaza dengan menyetujui sejumlah keputusan.
Termasuk penghentian dukungan ekonomi bagi perusahaan mana pun yang memasok senjata ke Israel, tak peduli dari negara mana perusahaan itu berasal.
“Kebijakan ini mungkin tidak akan banyak memengaruhi jalur pasokan senjata Israel. Namun, yang lebih penting, langkah ini adalah pesan politik agar pihak lain menempuh jalur serupa. Kami di Skotlandia menegaskan tidak akan menjalankan hubungan ekonomi dengan Israel, dan kami mendesak Pemerintah Inggris mengikuti langkah kami,” kata Menteri Keuangan Publik Skotlandia, Ivan McKee, dalam wawancara dengan Al Jazeera, Rabu (4/9).
Parlemen Skotlandia juga menyerukan kepada London agar menghentikan seluruh suplai militer ke Israel.
McKee menekankan, kebijakan itu dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar segera bertindak menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Menurut McKee, sejarah akan mencatat sikap negara-negara atas tragedi kemanusiaan ini.
Skotlandia memang tidak memiliki tanggung jawab langsung atas hubungan luar negeri Inggris dengan Israel, tetapi sikap yang ditempuh parlemen adalah bentuk desakan moral agar London tidak menutup mata.
“Langkah ini adalah pesan jelas bagi pemerintah Inggris, juga bagi pemerintahan Eropa lain, untuk mengambil tindakan nyata terhadap genosida di Gaza,” ujarnya.
Sebagai wujud dukungan, parlemen Skotlandia mengibarkan bendera Palestina di gedung parlemen.
McKee menambahkan, opini publik dunia kini kian beralih memihak Palestina, bahkan mulai terlihat di Amerika Serikat (AS). Namun, menurut dia, dukungan moral saja tidak cukup.
“Perlu tindakan konkret agar Israel menyadari betapa berat kejahatan yang sedang dilakukannya,” katanya.
Sebelumnya, parlemen juga telah memutuskan melarang perusahaan pemasok senjata ke Israel menerima kontrak atau dana publik dari Skotlandia.