Friday, June 13, 2025
HomeBeritaSpanyol panggil Dubes Israel buntut penangkapan pejuang kemanusiaan Freedom Flotilla

Spanyol panggil Dubes Israel buntut penangkapan pejuang kemanusiaan Freedom Flotilla

Kementerian Luar Negeri Spanyol hari ini memanggil Dan Poraz, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Israel di Madrid, untuk menyampaikan protes resmi atas intersepsi kapal Freedom Flotilla oleh militer Israel di perairan internasional.

Kapal tersebut diketahui membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza yang sedang diblokade. Di antara penumpang terdapat warga negara Spanyol, Sergio Toribio.

“Kementerian saat ini menjalin komunikasi dengan warga Spanyol tersebut, keluarganya, dan Kementerian Luar Negeri Israel, serta memberikan bantuan konsuler yang diperlukan,” demikian disampaikan kepada media El País dan Cadena Ser.

Pemanggilan ini merupakan yang kedua dalam tiga minggu terakhir. Sebelumnya, pada 21 Mei, Kementerian memprotes penembakan oleh tentara Israel terhadap delegasi diplomatik internasional di Tepi Barat, yang melibatkan staf Konsulat Jenderal Spanyol di Yerusalem.

Sebelumnya, Freedom Flotilla Coalition melaporkan bahwa militer Israel menangkap 12 aktivis tak bersenjata di atas kapal Madleen, termasuk satu jurnalis.

Kapal Madleen sepanjang 18 meter diberangkatkan dari Catania, Sisilia, Italia, dengan misi menembus blokade Gaza dan mengirim bantuan kemanusiaan.

Sebanyak 12 orang berada di dalam kapal: 11 aktivis dan 1 jurnalis. Mereka adalah:

  • Greta Thunberg (aktivis iklim, Swedia)
  • Rima Hassan (anggota Parlemen Eropa, Prancis-Palestina)
  • Yasemin Acar (Jerman)
  • Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard (Prancis)
  • Thiago Avila (Brasil)
  • Suayb Ordu (Turki)
  • Sergio Toribio (Spanyol)
  • Marco van Rennes (Belanda)
  • Omar Faiad (jurnalis Al Jazeera Mubasher, Prancis)

Pemerintah Spanyol terus memantau situasi dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil serta penghormatan terhadap hukum internasional.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular