eropa

Manusia Tertua di Dunia asal Spanyol Tutup Usia

GAZAMEDIA, SPANYOL – Manusia tertua di dunia, Saturnino de tutup usia pada hari Selasa (18/1) kemarin di Spanyol pada usia 112 tahun.

Ia meninggal dunia kurang dari 1 bulan di hari ulang tahunya atau sebulan sebelum ia berusia 113 tahun.

“Nyawa Saturnino bagaikan padam seperti lilin dalam hitungan detik,” kata kerabat Saturnino seperti dikutip kantor berita Europa.

Pria berdarah Spanyol ini masuk dalam Guinness Book of Records sebagai pria tertua di dunia sejak September 2021 lalu.

Tiga dari delapan keturunan Saturnino lebih dahulu meninggal dunia, sedangkan dia memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik sampai akhir ia dinyatakan tutup usia. []

Eropa Peduli Al-Quds Kecam Statmen Dubes Ukraina Terkait Al-Quds

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Lembaga Eropa Peduli Al-Quds mengecam keras statmen Dubes Ukraina di Israel Yevgen Kornichuk, yang menyatakan negaranya mengakui Al-Quds sebagai ibukota Israel, dan menerima pemindahan kedutaan besarnya kesana, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (18/12).

Saat menghadiri pesta yang diselenggarakan salah satu menteri Israel mengenang 30 tahun hubungan antara Ukraina dan Israel, Kornichuk mengklaim bahwa menteri maupun dubes asing yang bisa menamakan Al-Quds selain ibukota Israel. Ditegaskannya bahwa Ukraina membuka cabang kedubesnya di kota Al-Quds dalam beberapa bulan kedepan.

Lembaga Peduli Al-Quds menyebutkan, sikap Kornichuk bertentangan dengan sikap resmi Ukraina sampai saat ini, dan juga sikap Uni Eropa terkait kota Al-Quds. Sehingga perlu adanya langkah cepat untuk meluruskan hal ini, dan membuat kebijakan sesuai terkait ungkapan diplomatic yang disampaikannya.

Sangat disayangkan pernyataan Dubes Ukraina ini bersamaan dengan eskalasi Israel mengubah peta demografi dan identitas Arab dan Islam di kota Al-Quds, dalam rangkaian kebijakan apartheid dan rasial, baik penggusuran rumah maupun penyitaan lahan dan harta benda milik Palestina.

Lembaga Peduli Al-Quds menyerukan kepada pemerintah Ukraina untuk menyatakan sikap jelas, untuk mencabut statmen dubesnya yang merupakan  pelanggaran terhadap status hukum Al-Quds, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari bumi Palestina menurut hukum internasional.[]

Prancis Larang Kampanye Dewan Eropa Yang Lawan Sikap Anti-Muslim

GAZA MEDIA, PARIS – Prancis telah melarang kampanye yang diluncurkan oleh Dewan Eropa untuk melawan ujaran kebencian anti-Muslim. 

Diberitakan Anadolu Agency, berbicara kepada LCI TV, Sarah El Hairy, pendidikan nasional, pemuda dan olahraga, mengatakan kampanye Divisi Inklusi dan Anti-Diskriminasi Dewan Eropa mengejutkannya.

Menurut dia, kampanye tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Prancis.

“Mengenakan jilbab disarankan dalam video kampanye. Kami mengutuk ini. Prancis menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap kampanye ini [ke Dewan Eropa] dan kampanye itu dibatalkan.”

“Mereka telah membela sekularisme dan kebebasan beragama, tetapi kampanye ini membela jilbab,” tambahnya.

Setelah Prancis memastikan pembatalan kampanye, Dewan Eropa menghapus postingan terkait hal tersebut di akun Twitter kampanyenya.

Komisi Eropa menyediakan dana untuk kampanye sebagai bagian dari program hukum, kesetaraan dan kewarganegaraan, menurut harian Le Figaro.

Dewan Eropa meluncurkan kampanye menentang diskriminasi terhadap perempuan yang mengenakan jilbab pada Kamis.

Gambar-gambar wanita berjilbab dibagikan di akun Twitter Divisi Inklusi dan Anti-Diskriminasi dengan slogan “Kebebasan ada dalam jilbab,” “Bawa sukacita & terima hijab” dan “Kecantikan ada dalam keragaman karena kebebasan ada dalam hijab.” []