rumah

Israel Putuskan untuk Hancurkan Rumah Pelaku Aksi di al-Quds

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Pada Ahad (26/12/2021) malam, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah untuk menghancurkan rumah pelaku aksi heroik di al-Quds, Fadi Abu Shekhedem, pada 21 November lalu seperti dikutip dari Palinfo, Senin (27/12).

Media Israel melaporkan bahwa otoritas pendudukan Israel memberitahu keluarga Abu Shekhedem bahwa otoritas pendudukan Israel akan menghancurkan rumah mereka, dan memberi waktu seminggu untuk mengajukan keberatan atas keputusan tersebut.

Pada tanggal 7 Desember, pasukan pendudukan Israel melakukan pengukuran terhadap rumah Abu Shekhedem, sebagai persiapan untuk pembongkarannya.

sebelumnya pada tanggal 23 November, pasukan Israel menyerbu rumah Abu Shekhedem dan mencopot spanduk dan gambar Fadi yang tergantung di depan rumahnya, yang dipasang oleh warga di kampung tersebut sebagai penghargaan atas kepahlawanannya.

Pasukan pendudukan Israel telah mempraktikkan berbagai bentuk arogansi terhadap keluarga Abu Shekhedem, sejak dia berhasil melakukan aksi penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang tentara Israel dan melukai 3 orang lainnya.

Pasukan pendudukan dan intelijen Israel tidak membiarkan anggota keluarga Abu Shekhedem. Mereka melakukan tekanan psikologis, sebagai tindakan pembalasan terhadap aksi kepahlawanan Fadi Abu Shekhedem.

Abu Shekhedem (42 tahun) adalah eks tawanan yang dibebaskan dari penjara pendudukan Israel. Dia memegang gelar master dalam hukum Islam. Bekerja sebagai pendidik dan guru pendidikan Islam di Sekolah Rashidiya di al-Quds.

Dia dianggap sebagai salah satu perintis dan tokoh Masjid al-Aqsha dan salah satu tokoh terkemuka yang ditempatkan di halamnya. Dia juga bekerja sebagai khatib di sejumlah masjid di kota al-Quds, selain menjadi salah satu tokoh dan pemimpin Hamas di kamp pengungsi Shuafat.[]

Israel Paksa Warga al-Quds Hancurkan Sendiri Rumahnya di Silwan

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Otoritas penjajah Israel pada hari Sabtu (11/12), memaksa sebuah keluarga al-Quds untuk menghancurkan rumah mereka sendiri di kampung Wadi Qaddum di Silwan, selatan Masjid al-Aqsha.

Alat berat mulai menghancurkan salah satu dari tiga rumah keluarga Nassar, setelah pemerintah kota pendudukan Israel di al-Quds mengancam mereka. Dengan memberikan pilihan melakukan pembongkaran sendiri atau dibongkar oleh alat-alat berat pendudukan Israel dengan konsekuensi harus membayar denda dalam jumlah yang sangat tinggi.

Keluarga Nassar menerima pemberitahuan dari pemerintah kota Israel untuk menghancurkan rumah-rumah tersebut hingga 15 Desember, dengan dalih bahwa rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin.

Muhammad Nassar mengatakan bahwa mereka harus mengosongkan isi rumah dan menghancurkannya hari Sabtu kemarin, untuk menghindari konsekuensi membayar denda yang berat yang tidak mampu mereka bayar, jika dihancurkan oleh alat-alat berat pendudukan Israel.

Jawad Nassar, seorang penghuni rumah-rumah tersebut, mengatakan, “Sejak tahun 2017, kami telah membayar denda untuk rumah tersebut. Kami akan tinggal di tenda untuk bertahan di tanah kami.”

Penghuni lain Munther Nassar, menegaskan bahwa pemerintah kota pendudukan Israel mengancam mereka untuk membayar denda 200.000 shekel jika rumah-rumah tersebut dibongkar oleh alat-alat berat Israel. Dia menyatakan bahwa ibu mereka sedang sakit, mereka tidak tahu ke mana harus pergi setelah pembongkaran rumah-rumah mereka.

Warga al-Quds sering dipaksa untuk menghancurkan rumah mereka dengan tangan mereka sendiri untuk menghindari pembayaran denda dalam jumlah besar jika pemerintah kota pendudukan Israel yang menghancurkan rumah-rumah mereka, yang diklaim oleh pihak penjajah Israel bahwa rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin dari penjajah Israel.

Menurut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), tingkat pembongkaran dan perampasan rumah warga Palestina di wilayah pendudukan sejak tahun 1967 meningkat 21 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Menurut laporan bulanan yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat, pasukan pendudukan Israel meningkatkan aksi penghancuran dan perampasan properti selama bulan November.

Jumlah rumah yang dibongkar oleh otoritas pendudukan Isrel bulan November sebanyak 27 rumah, selain puluhan rumah yang pemiliknya diberikan surat pemberitahuan tentang pembongkaran, sementara pada bulan Oktober sebanyak 14 rumah warga yang dibongkar oleh otoritas penjajah Israel.

Jumlah fasilitas dan property yang dirusak, termasuk toko, sarana pertanian, barak, dan lain-lain, mencapai 91 fasilitas. Sedang jumlah fasilitas dan property yang dijarah sebanyak 17 fasilitas.[]