Save Gaza

Masjid Agung “Istiqlal Indonesia” di Jalur Gaza Palestina Resmi Dibuka

GAZAMEDIA, GAZA – Keharmonisan bangsa Indonesia dengan Palestina semakin mengakar, tidak hanya sebatas hubungan kenegaraan semata. Indonesia dan Palestina juga memiliki sejarah panjang dalam membangun kemitraan. Bahkan, jutaan warga Palestina menganggap Indonesia sebagai saudara kandung mereka.

Selasa (22/2) kemarin waktu setempat Kementerian Wakaf dan Agama di Jalur Gaza, secara resmi membuka masjid agung “Istiqlal Indonesia” di Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan. Sebelumnya beberapa tahun yang lalu Indonesia melalui lembaga kemanusian juga telah membangunan dan mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia, di wilayah Jalur Gaza.

Masjid yang diberi nama Istiqlal ini didanai oleh sejumlah lembaga amal Indonesia. Nama Istiqlal sengaja disematkan dalam masjid tersebut untuk melambangkan keharmonisan dan kecintaan warga Indonesia terhadap Palestina ataupun sebaliknya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, memuji upaya pemerintah dan rakyat Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina dengan segala cara dan di berbagai bidang.

Haniyah menekankan bahwa masjid tersebut akan menjadi mercusuar ilmu dan inkubator bagi para penghafal Al-Qur’an yang mulia dan generasi pembebasan bagi Masjid Al-Aqsha yang diberkahi.

Masjid ini dapat menampung 5.000 jemaah, dan tempat tinggalnya telah dipilih dengan cermat karena tidak ada masjid besar di daerah Ma’an, sebelah timur Khan Yunis yang dihuni oleh sekitar 40.000 orang. []

Demi Pertahankan Martabat Umat Islam, Warga Gaza Rela Hidup dalam Blokade Israel

GAZAMEDIA, BANDUNG – Penderitaan masyarakat Palestina khusunya di Jalur Gaza belum juga berakhir, hingga kini jutaan orang tinggal dalam wilayah yang serba terbatas secara ekonomi, sosial maupun bidang lainya lantaran wilayah tersebut masih dalam blokade baik darat, laut maupun udara oleh pihak Zionis Israel sejak 2007 silam.

“Ada satu pesan yang selalu disampaikan oleh masyarakat Gaza kepada masyarakat Indonesia, yakni berupa salam hormat, salam hangat, dan salam rindu kepada saudara masyarakat Gaza yakni masyarakat Indonesia,” kata Muhammad Husein saat menjadi pemateri dalam acara Diskusi Intelektual Terhangar (SILAT) yang diselenggarakan oleh BEM HIMA PIPS UPI Bandung, Senin (31/1) kemarin.

Aktivis kemananusian asal Indonesia yang telah puluhan tinggal di Jalur Gaza memaparkan bahwa persoalan Palestina yang seakan-akan tak berujung?. Menurutnya, Isu Palestina sendiri itu pasti berakhir. Umat Yahudi akan mengalami 2 kerusakan, dan keduanya menyebabkan kebinasaan mereka. Hal ini tercantum dalam Q.S Al-Isra ayat 1-7.

“Konflik Palestina bukan konflik teritorial, tetapi konflik eksistensi. Tahun 1920 saat Inggris menguasai Palestina meruapakan awal mula terjadinya konflik ini. Palestina sebelum saat itu adalah negara yang mandiri dan sempurna dibawah Turki Utsmani karena memiliki kepemimpinan, wilayah, mata uang, dan juga masyarakat yang heterogen,” papar Husein.

Pada saat itu, lanjut Husein jumlah pemukim Yahudi hanya sebanyak 5% di Palestina. Setelah berakhirnya Perang Dunia I Inggris mulai menjajah Israel. Kemudian muncul Perjanjian Sykes-Picot yang membagi wilayah Syam, pada saat itu Inggris didesain untuk menguasai wilayah Palestina.

Lalu muncul Britain Mandat membuka jalur eksodus masuknya Yahudi atau Israel ke Palestina sehingga terus bertambah jumlahnya. Kemudian kaum tersebut mulai membentuk kelompok-kelompok yang melakukan kekerasan. Puncaknya adalah pada saat terjadi pembantaian massal pada 1946, sehingga menyebabkan 890.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka sehingga harus mengungsi ke beberapa negara.

“Hal ini menyebabkan eksistensi Yahudi menguasai 78% Palestinapada saat ini. Eksistensi ini meningkat dengan cara terorisme dan pembantaian sehingga menyebabkan imigran Yahudi menguasai Palestina dengan bantuan Inggris. Eksistensi Yahudi yang awalnya tidak memiliki eksistensi tinggi, menghilangkan eksistensi yang sudah ada,” imbuhnya.

Bahkan pada saat warga Palestina mengungsi di Lebanon pun masih terjadi pembantaian. Sekitar 1000 warga setiap harinya menjadi korban. Kini Jalur Gaza sudah diblokade selama 16 tahun pun mengalami banyak sekali bombardir. Pada tahun 2008 dibombardir selama 22 hari.

“Pada tahun 2012 dibombardir selama 8 hari. Pada tahun 2019 selama 50 hari dibombardir. Pada tahun 2021 pun mengalami pemborbardiran dihadapan ribuan pasang mata,” kenang Husein.

Konflik ini adalah konflik eksistensi, dimana eksistensi yang awalnya tidak ada berusaha menghilangkan eksistensi yang telah ada sejak lama.
Tentang zionisme dan penjajahan terhadap Palestina ini dapat kita baca dalam buku ‘Zionisme menguasai dunia’ yang ditulis oleh salah seorang mantan kepala BIN yakni Z. Ahmad Maulani.

Masih ada informasi salah yang disampaikan, ada yang mengatakan bahwa Palestina merupakan pihak teroris karena tidak mau berdamai, sedangkan Israel adalah korban. Hal ini pemikiran yang keliru. Zionis memanipulasi media, sehingga banyak yang termakan oleh isu ini.

“Inti dari meletusnya konflik pada Perang Dunia I dan II ini adalah Israel dengan back up negara Inggris berusaha untuk mengambil alih dan menancapkan peraturannya di Palestina karena Palestina merupakan jantung dunia,” katanya.

Palestina Negeri Yang Diberkahi

Kenapa Zionis ingin menguasai Palestina dan jalur Gaza? Palestina merupakan negara yang sangat strategis. Sektor tanah dan masyarakatnya memiliki banyak keberkahan. Para Nabi banyak yang berada di Palestina. Geografisnya berada di wilayah yang mengikat 3 benua besar. Palestina di Benua Asia, kemudian di sebelah barat laut berbatasan langsung dengan Laut Mediterania, Eropa. Di bagian barat daya berbatasan langsung dengan Mesir.

Wilayah ini yang menyebabkan bangsa-bangsa untuk memfokuskan wilayah Palestina sebelum menaklukkan wilayah lain. Begitu pun yang dilakukan umat muslim pada saat menaklukkan negara negara di dunia. Bahkan negara negara kolonial ketika berkumpul pada awal abad 19 di salah satu rumah perdana Menteri Inggris, yakni John Campbell melalui sebuah konferensi rahasia dan merumuskan bahwa mereka harus menancapkan hegemoni mereka di Palestina agar menguasai dunia. Palestina menjadi kunci dalam menaklukkan negara lain.

Palestina memiliki suatu wilayah yang memiliki tipikal berbeda, yakni tidak suka hidup dikekang yakni wilayah Gaza. Bahkan sejak zaman penjajahan dahulu pun wilayah ini tidak pernah benar-benar diatur oleh kolonial. Gaza sendiri berasal berasal dari Bahasa Arab dengan dua arti, yakni kekurangan dan benteng yang kokoh.

Gaza merupakan satu satunya wilayah Palestina yang tidak dapat dikuasai Israel. Israel telah meninggalkan Gaza sejak tahun 2005. Apa pengaruh keberadaan Gaza terhadap zionis Israel?. Pada suatu konferensi pers, perdana Menteri Israel yang ke-4 yakni Golda Meir ditanya mengenai sejauh mana batas-batas wilayah kekuasaan Israel. Lalu dijawab bahwa batas batas kekuasaan Israel adalah sejauh yang dapat dijangkau oleh kekuatan militer Israel.

Jika tidak ada Gaza saat ini, mungkin Israel sudah menguasai negara Mesir, Arab dan negara lainnya. Gaza bagaikan duri di tenggorokan zionis Israel. Gaza merupakan benteng terakhir muslim sehingga sering sekali digempur oleh Israel melalui berbagai cara. Warga Gaza rela diblokade untuk melindungi martabat umat Islam.

Abu ubaidah yang merupakan juru bicara Hamas mengatakan bahwa apabila zionis menginjakkan kakinya ke Gaza hanya ada 3 kemungkinan yang terjadi. Yakni (1) Gaza menjadi tempat kuburan massal tentara zionis, (2) tentara zionis menjadi tawanan, (3) tentara zionis akan dipukul mundur dan Kembali ke Israel dalam keadaan cacat.

Yang berani menyerang Israel hanyalah warga Gaza. Pada tahun 2021, ketika muslim di masjidil Aqsa diserang secara brutal oleh zionis, seluruh dunia mengecam. Yang berani bertindak adalah masyarakat Gaza dengan mengirimkan roketnya ke wilayah Tel Aviv sebagai bentuk kecaman terhadap Israel. Gaza merupakan wilayah terjajah, tetapi merupakan wilayah yang merdeka dari hegemoni Israel.

Israel sempat menawarkan akan membuat Gaza menjadi orang kaya dengan syarat menanggalkan senjata dan membiarkan Israel masuk. Gaza menolak dengan alasan mempertahankan tanah wakaf dan kehormatan umat Islam agar tidak jatuh ke tangan penjajah. Masih banyak masyarakat yang saat ini dipermainkan dan tergantung serta dikontrol oleh media yang kebanyakan dipegang oleh zionis.[]

 

Lembaga HAM: 50 Persen Lebih Warga di Jalur Gaza Hidup Miskin

GAZAMEDIA, PALESTINA – Pegiat Hak Asasi Manusia dari Euro-Mediterania merilis hasil risetnya bahwa sekitar satu setengah juta orang dari populasi penduduk di Jalur Gaza, Palestina yang berjumlah 2,3 juta merupakan orang yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Pemiskinan terhadap warga di Jalur Gaza tersebut terjadi lantaran tindakan aksi blokade yang dilakukan oleh otoritas Israel dan pembatasan ruang gerak sejak 2006 silam.

Dalam laporan tahunannya yang dikeluarkan pada hari Selasa (25/1), Euro-Med Monitor mendokumentasikan efek mengerikan dari blokade jangka panjang di berbagai tingkatan, terutama di sektor sosial, ekonomi dan kemanusiaan, yang juga diperburuk oleh serangan militer berulang di Jalur Gaza, terakhir kali agresi Mei 2021 lalu.

Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan

Menurut laporan tersebut, tingkat pengangguran sebelum pemberlakuan blokade pada tahun 2005 adalah sekitar 23,6%, sedangkan pada akhir tahun 2021 mencapai 50,2%, termasuk di antara tingkat pengangguran tertinggi di dunia.

Tingkat kemiskinan telah meningkat secara tajam akibat dari blokade Israel yang berkepanjangan, melonjak dari 40% pada tahun 2005 menjadi 69% di tahun 2021.

Ekonomi yang Hancur dan Penyeberangan Tertutup

Laporan tersebut meninjau keadaan keruntuhan yang disaksikan oleh tahun-tahun pengepungan, ketika ekonomi Gaza memasuki keadaan stagnasi sejak awal pengepungan, dan Jalur Gaza menyaksikan hampir semua penutupan total penyeberangan komersial, yang melumpuhkan pergerakan ekonomi, terutama selama periode ketika pasukan ‘Israel’ melancarkan serangan militer di Jalur Gaza, menyebabkan PDB per kapita menyusut sebesar 27%.

Sistem Kesehatan yang Memburuk

Menurut laporan tersebut, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak blokade ‘Israel’ karena layanan kesehatan berhubungan langsung dengan tingkat kesehatan penduduk. Penjajah sengaja mencegah atau membatasi masuknya obat-obatan dan perbekalan kesehatan ke Gaza, yang menyebabkan penurunan 66% dalam layanan perawatan kesehatan di Gaza.

Menutup Penyeberangan di Sekitar Gaza Sebagai Bentuk Penjara Terbesar di Dunia

Laporan tersebut menunjukkan bahwa penjajah ‘Israel’ masih mengizinkan sejumlah kecil – kebanyakan kasus kemanusiaan – untuk bergerak melalui pos pemeriksaan “Erez”, yang merupakan satu-satunya penghalang ‘Israel’ yang ditunjuk sebagai pintu masuk dan keluar para individu ke dan dari Jalur Gaza.

Ia menjelaskan, rata-rata bulanan warga Palestina yang dapat keluar dari perlintasan ini (Erez) sekitar 30.000 kasus, sedangkan pada tahun 2021, rata-rata per bulan warga yang boleh keluar hanya mencapai sekitar 8.954 kasus, yakni turun sekitar 70% dibandingkan dengan laju pemberlakuan blokade sebelum tahun 2006.

Sementara perlintasan Rafah juga mengalami peningkatan signifikan dalam pergerakan hilir mudik baik yang keluar maupun masuk dari Jalur Gaza selama tahun 2021, tercatat peningkatan per bulan baik yang masuk maupun keluar menjadi sekitar 15.000 kasus untuk pertama kalinya sejak 2013.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania meminta penjajah Israel untuk mengakhiri pengepungannya dan mengizinkan warga Palestina untuk menggunakan semua hak mereka, terutama kebebasan bergerak, dan berhenti menggunakan kebijakan hukuman kolektif terhadap warga sipil.

Euro-Med Monitor meminta masyarakat internasional untuk memaksa Israel agar menghadirkan hak-hak semua penduduk Jalur Gaza sesuai dengan norma-norma internasional yang relevan, termasuk menetralisir ekonomi, kesehatan, makanan, infrastruktur dan lain-lain. []

INH Luncurkan Program Bantuan Untuk Keluarga Korban Agresi 2021

GAZAMEDIA, PALESTINA – Lembaga Kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) meluncurkan program bantuan untuk anak yatim syuhada korban perang selama agresi mei 2021 silam.

Guna mendapatkan data yang valid untuk penyaluran program lebih tepat sasaran terhadap penerima mafaat INH bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan Sosial Palestina selalu institusi perwakilan pihak pemerintah.

Perwakilan INH di Gaza, Jinan Muslim, secara resmi mengumumkan bantuan untuk anak-anak syuhada dengan perkirakan biaya mencapai $450 USD, langsung diberikan kepada anak yatim dalam jangka waktu setiap tiga bulan.

Jinan menekankan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen memberikan segala bentuk dukungan kepada Palestina dan tujuannya mencapai kemerdekaan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pembangunan Sosial di Gaza, Ghazi Hamad, memuji upaya INH yang terus memberikan dukungan moril dan materil ke berbagai segmen masyarakat Palestina, termasuk warga kurang mampu, yatim piatu dan korban perang.

Acara tersebut diisi dengan hiburan untuk anak-anak para syuhada. Pihak keluarga korban perang turut mengungkapkan kebahagiaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas peluncuran program bantuan tersebut. []

Banjir di Jalur Gaza Memperburuk Kondisi Kamp Pengungsi

GAZAMEDIA, GAZA – Hujan deras yang mengguyur kawasan Jalur Gaza, Palestina sejak Ahad (16/1) pagi  mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan kamp-kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza tergenang air.

Hujan yang mengakibatkan banjir ini samakin memperparah kondisi warga setempat di tengah situasi krisis kemanusiaan yang semakin sulit

Laporan yang dihimpun jurnalis GAZAMEDIA, beberapa wilayah dan kamp pengungsi kini tergenang banjir, diperparah dengan kondisi infrastruktur rumah yang rusak dan buruk akibat sasaran pesawat tempur penjajah Israel selama agresi Mei lalu.

Infrastruktur di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan dan tidak jelas akibat blokade. Pihak penjajah mencegah masuknya peralatan bangunan dan menghancurkan jaringan air selama empat perang yang berlangsung di Jalur Gaza.

Warga penghuni kamp mengharapkan kepedulian dan uluran tangan masyarakat internasional agar segera membantu mereka menyediakan tempat perlindungan yang layak terutama untuk anak-anak mereka dari kerasnya cuaca musim dingin yang saat ini mereka hadapi.[]

Areal Pertanian di Jalur Gaza Dihujani Tembakan Serdadu Israel

GAZAMEDIA, GAZA – Serdadu Zionis Israel, kembali menembakkan senapan mesin mereka ke areal pertanian milik warga Palestina tepatnya di perbatasan timur Jalur Gaza, Ahad (9/1).

Informasi yang dihimpun GAZAMEDIA,  aksi penembakan yang dilakukan oleh militer Israel dilakukan secara sporadis. Beruntung tidak ada korban luka dalam peristiwa terbut. Namun dapat dipastikan petani di jalur Gaza mengalami kerugian secara ekonomi.

Senapan mesin ditembakkan ke lahan petani di tiga wilayah di perbatasan timur Kegubernuran Al Wusta, kota Qarara dan Khan Yunis, yang menghentikan pekerjaan petani dan memaksa mereka meninggalkan tempat itu.

Perlu  diketahui bahwa pasukan penjajah menghalangi pekerjaan petani di Jalur Gaza dengan beberapa cara, termasuk menembak, menyemprot tanah perbatasan dengan zat beracun, atau membuldoser tanah mereka.

Tindakan penyerangan ini kerap kali dilakukan oleh pihak Israel untuk mematikan dan menghentikan petani di Jalur Gaza bercocok tanam, dengan tujuan untuk melumpuhkan sektor pertanian.[]

Puisi Gadis Palestina Seruhkan Pengusiran Yahudi dari Bumi Palestin

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Sebuah video pembacaan puisi yang dilakukan oleh salah seorang gadis asal Palestina mendadak menjadi perbincangan masyakat dunia. Pasalnya, penggalan bait puisi tersebut mencerminkan kondisi realistis yang dihadapi oleh jutaan warga Palestina baik yang berada di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza.

Informasi yang dihimpun GAZAMEDIA, pembacaan isi puisi tersebut pertama kali di siarkan melalui stasiun televisi Otoritas Palestina pada 28 Desember 2021 silam dalam acara milad ke 57 tahun faksi Fatah. Uniknya bait puisi yang dibacakan gadis tersebut menyerukan pengusiran orang-orang Yahudi.

Pihak otoritas Palestin memastikan konten dalam bentuk puisi itu bukan ujaran kebencian, tapi cerminan narasi nasional yang di alami oleh jutaan masyarakat Palestina yang merindukan perdamain diatas bumi para nabi.

Beikut penggalan kalimat puisi yang dibacakan gadis remaja di sebuah sekolah dasar di Jenin. Puisinya berisi permintaan kepada Tuhan untuk mengusir orang-orang Yahudi dari wilayah tersebut. “Yerusalem hilang. Itu dijual kepada para penjarah oleh musuh terbesar kita,” kata gadis tersebut dalam puisinya. “Ya Tuhan bawa mereka ke neraka dan kumpulkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti Abu Lahab dan selamatkan kami,” lanjut dia, mengacu pada paman baginda Rasulullah Muhammad SAW yang menentang sang ajaran Islam.

“Ya Tuhan, dukunglah umat Islam dan kembalikan mereka ke tanah mereka, di mana mereka hidup dengan bahagia, Usir para bajingan dari negeriku dan bebaskan dari orang-orang Yahudi dan dari mereka yang membunuh para Nabi. Terima kasih!”

Sementara itu, pihak Israel telah berulang kali mengecam apa yang dianggapnya sebagai hasutan untuk teror dan ujaran kebencian di buku pelajaran dan media Palestina. Para legislator Amerika Serikat dan Eropa juga telah mengadakan rapat dengar pendapat tentang masalah ini. Otoritas Palestina mengatakan bahwa konten media dan kurikulumnya mencerminkan narasi nasional dan bukan merupakan ujaran kebencian.

“Kami harus menjelaskan dan membenarkan apa yang muncul dalam kurikulum kami, yang mencerminkan narasi dan identitas nasional kami, sementara tidak ada yang menuntut untuk meninjau kurikulum dan media Israel,” kata Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas kepada Majelis Umum PBB pada bulan September lalu. []

Serang Gaza, Helikopter Israel Nyaris Hancur Terkena Rudal Buatan Rusia

GAZAMEDIA, GAZA – Rudal anti pesawat buatan Rusia yang dimiliki oleh kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina Hamas nyaris mengahntam kelikompet milik pasukan zionis Israel. Peristiwa tersebut terjadi saat aksi serangan udara Israel ke jalur Gaza pada Minggu (2/1) dinihari waktu setempat.

Informasi yang dihimpun GAZAMEDIA, tembakan kedua misil yang diluncurkan oleh Hamas itu meleset. Kedua rudal anti-pesawat SAM-7 yang ditembakkan dari bahu melesat ke arah helikopter yang menyerang di sebelah barat Kota Gaza. Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi bahwa kedua rudal itu memang menargetkan helikopter, tetapi pihaknya tidak akan berkomentar banyak.

Menurut sumber Israel, serangan kedua misil itu gagal dan tidak menyebabkan cedera atau kerusakan. Rudal SAM-7, juga dikenal sebagai 9K32 Strela-2, adalah rudal permukaan ke udara buatan Rusia yang diluncurkan dari bahu. Senjata-senjata itu relatif ketinggalan zaman. Itu pertama kali dibuat pada 1960-an, tetapi tetap digunakan sampai sekarang.

Serangan udara Israel, yang dilakukan oleh helikopter dan jet tempur, sebagai respons atas dua roket yang ditembakkan dari Gaza pada Sabtu pagi, yang mendarat di lepas pantai Israel tengah. Rekaman video menunjukkan satu ledakan di laut lepas pantai Jaffa, di sebelah Tel Aviv, sementara yang kedua dilaporkan mendarat di lepas pantai Palmachim, selatan kota Rishon Lezion.

Sumber Israel melaporkan bahwa Hamas menyampaikan kepada Israel melalui mediator Mesir bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas serangan roket. Dan pihak Israel mengatakan serangannya pada dini hari Minggu pagi menargetkan fasilitas produksi roket milik kelompok Hamas.

Sedangkan media Hamas mengatakan pesawat tempur Israel menyerang pos terdepan Hamas di barat Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza. Selain serangan militernya, Israel juga memberi tahu Mesir, yang telah menjadi mediator antara Mesir dan Hamas, bahwa insiden itu tidak dapat diterima, bahkan jika roket diluncurkan secara tidak sengaja. []

Awal Tahun Gaza Dibombardir Israel, INH: Tegakan Perdamaian di Bumi para Nabi

GAZAMEDIA, BOGOR – Lembaga kemanusian International Networking for Humanitarian (INH) mengutuk serangan udara yang dilakukan oleh Israel di wilayah Jalur Gaza, Palestina, pada Minggu (2/1) kemarin waktu setempat. Serangan udara Zionis Israel pada awal tahun ini dinilai sangat menciderai kesepakatan perdamain pasca gencatan senjata agresi  yang terjadi pada bulan Mei silam.

“Kami rasa ini tindakan yang sangat jauh dari rasa kemanusian, semoga saja perdamain bisa terwujud di Palestina yang notabenya sebagai bumi para nabi,” kata Luqmanul Hakim, Presiden Direktur INH kepada GAZAMEDIA, Senin (3/1).

Menurutnya, penderitaan warga gaza pasca agresi bulan Mei 2021 silam belum sepenuhnya sembuh, saat ini mereka masih mengalami trauma dan proses rekonstruksi pembangunan infrastruktur juga belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, diharapkan para pemangku kebijakan baik lembaga-lembaga dunia maupun masyarakat dunia harus menyuarakan soal perdamain di Palestina.

“Kami berharap PBB maupun lembaga-lembaga perdamaian dunia tidak tutup mata atas apa yang sudah dilakukan oleh Israel terhadap saudara-saudara kita di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat, Palestina,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jet tempur zionis Israel kembali melakukan serangan udara kesejumlah situs perlawanan pejuang kemerdekaan Palestina disejumlah wilayah di Jalur Gaza.  Pesawat tempur Israel tersebut menyerbu situs Qadisiyah di Jalur Gaza selatan dan menjatuhkan 5 rudal berkapasitas berat, akibat dari serangan udara itu sejumlah bangunan mengalami kerusakan.

Serangan udara Israel juga dilakukan di kota Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, dalam serangan ini, serdadu Israel menargetkan dua titik pemantauan milik kontrol lapangan pejuaang Palestina. Tidak hanya itu, para serdadu juga menggunakan senapan mesin berat mereka untuk menembaki areal pertanian milik warga Palestina.

Insiden itu terjadi setelah periode yang relatif tenang dan di tengah upaya intens untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang yang stabil menyusul eskalasi besar kekerasan Mei lalu yang menelan ratusan jiwa warga sipil Palestina yang tidak berdosa. []

Jet Tempur Israel Kembali Gempur Jalur Gaza

GAZAMEDIA, GAZA – Jet tempur zionis Israel kembali melakukan serangan udara kesejumlah situs perlawanan pejuang kemerdekaan Palestina disejumlah wilayah di Jalur Gaza, Minggu (2/1) dini hari waktu setempat.

Informasi yang dihimpun GAZAMEDIA, pesawat tempur Israel tersebut menyerbu situs Qadisiyah di Jalur Gaza selatan dan menjatuhkan 5 rudal berkapasitas berat, akibat dari serangan udara itu sejumlah bangunan mengalami kerusakan material yang cukup besar.

Serangan udara Israel juga dilakukan di kota Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, dalam serangan ini, serdadu Israel menargetkan dua titik pemantauan milik kontrol lapangan pejuaang Palestina. Tidak hanya itu, para serdadu juga menggunakan senapan mesin berat mereka untuk menembaki areal pertanian milik warga Palestina.

Sementara itu, tak terima mendapatkan serangan udara dari militer Israel, para pejuang perlawanan kemerdekaan Palestina juga membalas serangan dengan menembakkan senapan mesin mereka ke arah pesawat agresor Israel yang terbang di atas teritorial udara Palestina.

Selama pengeboman Jalur Gaza, kelompok perlawanan Palestina melakukan uji coba rudal ke arah laut dalam rangka mengembangkan kemampuan militernya dan sebagai pesan tantangan kepada pihak Israel dengan kesiapan dan kemampuannya untuk merespon dan mencapai keseimbangan kekuatan dan pencegahan.

Pihak Israel mengklaim bahwa pemboman situs-situs di Jalur Gaza baik di selatan maupaun utaraomo terjadi sebagai tanggapan atas penembakan dua rudal oleh kelompok perlawanan ke arah Pantai Jaffa pada Sabtu pagi waktu setempat. []