Washington

AS Sumbang 1 Miliar Dolar Bantuan untuk Militer Ukraina

GAZAMEDIA, WASHINGTON – Washington mengumumkan akan memberikan bantuan militer tambahan besar ke Ukraina senilai satu miliar dolar, setelah menuntut Kyiv untuk mempercepat pasokan senjata berat lawan keunggulan Rusia di lapangan, Rabu (15/6/2022).

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam pernyataan pers: “Saya telah memberi tahu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tentang bantuan ini merupakan bantuan militer AS terbesar ke Kiev yang diberikan sekaligus.”

Biden menyatakan bahwa bantuan baru ini mencakup artileri, rudal dan roket luncur dari darat-ke-laut. Sebagian dari bantuan itu bertujuan untuk mendukung operasi pertahanan Ukraina di wilayah Donbass.

Sementara itu, para pejabat AS mengkonfirmasi senjata tambahan bantuan AS ke Ukraina termasuk rudal anti-kapal dan howitzer. [ml/ofr]

Hindari Provokasi Rusia, Amerika Serikat Batal Uji Coba Rudal Antarbenua

GAZAMEDIA, WASHINGTON – Angkatan Udara AS mengungkapkan telah membatalkan uji coba rudal balistik antarbenua “Minuteman 3” dalam upaya meredakan ketegangan nuklir dengan Rusia di tengah perang Ukraina, Sabtu (2/4/2022).

Juru bicara Angkatan Udara, Anne Stefanik mengatakan, “Uji coba rudal “LGM-30G Minuteman 3″ antarbenua dibatalkan dengan alasan meredam konflik luas dengan Rusia”.

Pada 2 Maret lalu, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membatalkan penundaan uji coba ini, pasca Rusia menyatakan pasukan siaga nuklir untuk bersiap serang Ukraina.

Washington menambahkan, penting bagi kedua belah pihak untuk mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan agar uji coba rudal antarbenua meredam isu perang yang berkelanjutan. [ml/as/terj. nb]

“Truth”, Platform Media Sosial Buatan Trump

Gazamedia.net – Mantan Presiden AS, Donald Trump  mengumumkan peluncuran platform media sosial baru yang disebut “Truth Social”, dengan biaya satu miliar dolar, dan akan diluncurkan pada 21 Februari mendatang. Kamis (17/2).

Trump mengatakan dalam sebuah tweet: “Saya telah selesai membuat platform jejaring sosial baru bernama “Truth”, merupakan replika dari Twitter dan telah memposting tweet pertama di mana: “Bersiaplah, Presiden favorit Anda akan segera hadir.”

“Platform baru ini akan melawan penyalahgunaan raksasa teknologi yang membungkam suara-suara perbedaan dari rakyat Amerika Serikat.” Trump coba meyakinkan.

Media sosial memainkan peran penting dalam kedatangan Trump di Gedung Putih dan merupakan sarana komunikasi kepresidenan favorit. Tetapi belakangan Twitter melarangnya, sementara Facebook menangguhkan akun Trump setelah para pendukungnya menyerbu Kongres AS.

Media sosial menghadapi tekanan selama Trump menjabat seabagi presiden dan dilain pihak berhasil membungkam akunnya sendiri. Dikarenakan postingannya yang menghasut, menyinggung, atau mempromosikan konten palsu. []

Biden Tolak Permintaan Trump Blokir Catatan Demonstran Gedung Putih 2021 Lalu

GAZAMEDIA, WASHINGTON – Gedung Putih menyatakan, Presiden AS, Joe Biden, meminta pihak Administrasi Arsip Nasional mengirim catatan pengunjung Gedung Putih ke bagian Komite, yakni mereka yang ditugaskan untuk menyelidiki peristiwa penyerbuan Kongres pada Januari 2021 silam. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menolak sifat “hak istimewa eksekutif” (hak pemotongan) yang diberikan oleh pendahulunya Donald Trump terhadap beberapa dokumen tertentu.

Catatan pengunjung menunjukkan adanya laporan khusus yang diberikan kepada orang-orang yang diperiksa masuk ke Gedung Putih, termasuk pada 6 Januari 2021 di hari penyerbuan Kongres.”

Surat kabar Amerika, New York Times melaporkan, Biden memerintahkan pihak Arsip Nasional memberi akses ke penyelidik Kongres, mengingat urgensi pekerjaan mereka menyelidiki pengepungan pendukung Trump – yang menolak hasil pemilihan presiden 2020 – di gedung Capitol. Biden memerintahkan catatan tersebut diselesaikan dalam waktu 15 hari.

Trump mengatakan, ketika ia masih menjadi presiden, bahwa buku tamu Gedung Putih pada hari itu berada dalam hak istimewa eksekutif. Istilah hukum ini memberi Presiden Amerika Serikat kekuatan untuk menahan dokumen rahasia tertentu demi kepentingan negara, tetapi Biden tidak setuju dengan pandangan ini. [terj/AF].

Klaim “Israel” Bongkar Rahasia Tanggal Invasi Rusia ke Ukraina

Gazamedia.net – Sabtu (12/2), Media “Israel” mengatakan, Washington memberi tahu “Tel Aviv” tentang tanggal kemungkinan serangan Rusia di tengah suasana ancaman perang yang terjadi saat ini di Ukraina. “Tel Aviv” meminta “rakyat”nya di Ukraina menghindari kepanikan dan menegaskan kesiapan militernya membantu kemungkinan serangan.

Otoritas “Israel” mempercepat upaya evakuasi “warga”nya dari Ukraina setelah pemerintah AS menyampaikan invasi Rusia akan terjadi pada hari Selasa paling cepat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan kemungkinan Rusia mengambil tindakan militer terhadap negara tetangganya sudah dekat. Upaya penarikan karyawan kedutaan AS di ibukota Ukraina, Kiev, yang diumumkan oleh kementerian sebelumnya kini mulai digencarkan.

Blinken menambahkan: “Jalur diplomatik dengan Rusia mengenai masalah Ukraina masih terbuka. Apa yang diperlukan bagi Moskow adalah bekerja dengan cara damai menenangkan situasi daripada membuat kekacauan berkepanjangan.”

Komentar Blinken muncul beberapa jam setelah Presiden, AS Joe Biden memperingatkan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, selama panggilan telepon di antara mereka pada hari Sabtu kemarin (12/2), bahwa Washington dan sekutunya menanggung biaya besar bagi Rusia jika menginvasi Ukraina. Mengingat dampak memperparah penderitaan manusia, di lain sisi juga bayaran telak bagi kedudukan Moskow.

Di lain pihak, Ukraina menegaskan, mereka siap menanggapi segala kemungkinan serangan dari pasukan Rusia.

Perdana Menteri Ukraina, Denis Shmyal mengatakan, kapanpun tentara negaranya siap mengusir musuh. Tidak seperti apa yang terjadi pada tahun 2014 yang mengacu pada invasi Rusia di Krimea Ukraina.

Shmyhal menambahkan, “Rakyat Ukraina harus percayai negara dan kemampuan tentara mereka. Sebisa mungkin hindari kepanikan dan ketakutan. Dengan optimisme menekankan bahwa Ukraina bersatu dengan negara sekutu dalam menghadapi eskalasi Rusia”. []

Seekor Ayam jadi Bintang Penyusupan di Gedung Pentagon

GAZAMEDIA, WASHINGTON –  Humane Society Selasa (1/2) kemarin mengumumkan, bahwa mereka turun tangan langsung untuk memindahkan seekor ayam yang berkeliaran di sekitar zona keamanan gedung  Pentagon milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Padahal gedung yang sempat menjadi sasaran serangan aksi 11 September 2001 silam ini terkenal memiliki keamanan yang super canggih dan dikenal paling tinggi di dunia.

Majalah Military Times, yang berspesialisasi dalam urusan militer melaporkan berita tersebut dengan sinis .

“Apakah ayam itu tersesat begitu saja saat mencoba menyeberang jalan? Atau apakah ia mata-mata yang sedang dalam misi mencuri rahasia negara? Sampai sekarang, ia tidak membuka paruhnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.” tulis laporan tersebut.

Netizen menyerukan agar ayam itu dinamai Ethel Rosenberg, seorang Amerika terkenal yang ditangkap dan dieksekusi karena menjadi mata-mata Uni Soviet pada 1950-an.

FOTO Sebuah SPBU Di Washington Berbentuk Teko

GAZA MEDIA, WASHINGTON – Terletak di 117 First Avenue, stasiun ini adalah contoh arsitektur baru. Itu dimaksudkan sebagai pengingat Skandal Teapot Dome yang mengguncang kepresidenan Warren G. Harding dan mengirim Menteri Dalam Negeri Albert Fall ke penjara karena perannya dalam menyewakan cadangan minyak pemerintah di, antara lain, Teapot Dome, Wyoming.

The Teapot Dome Service Station adalah bekas pom bensin yang dibangun berbentuk teko yang terletak di Zillah, Washington, Amerika Serikat, yang terdaftar di National Register of Historic Places