Monday, March 31, 2025
HomeBeritaTakiya Khaski Sultan: Tempat perlindungan bagi kaum miskin di Yerusalem selama 473...

Takiya Khaski Sultan: Tempat perlindungan bagi kaum miskin di Yerusalem selama 473 tahun

Hanya beberapa puluh meter dari Masjid Al-Aqsha, dekat dengan Bab Al-Nazir, terdapat Takiya Khaski Sultan.

Tempat ini dikenal sebagai tempat yang tidak pernah membiarkan orang miskin kelaparan di Yerusalem sejak era Ottoman, terutama selama bulan suci Ramadan.

Takiya ini terletak di sebuah bangunan bersejarah bergaya Mamluk dan beroperasi sepanjang tahun.

Tetapi aktivitasnya meningkat secara signifikan selama Ramadan, dengan jumlah penerima manfaat yang berlipat ganda.

Nama “Takiya” ini diberikan sebagai penghormatan kepada istri Sultan Suleiman Al-Qanuni.

Ia mengunjungi Yerusalem pada tahun 1552 M dan memerintahkan pembangunan kompleks amal besar setelah melihat banyaknya jamaah dan pengunjung Masjid Al-Aqsha.

“Khaski Sultan” berarti “Kesayangan Sultan”, sebuah gelar yang diberikan kepada Roxelana, istri Sultan Suleiman Al-Qanuni, yang berasal dari Rusia.

473 tahun layani masyarakat

Bassem Abu Labda, pengawas administrasi Takiya dari Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, mengatakan, Sultan Suleiman Al-Qanuni juga yang membangun tembok Yerusalem.

“Kita tidak bisa melupakan sejarah besar Kesultanan Ottoman di Palestina dan Yerusalem,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Takiya menyediakan makanan sepanjang tahun dan setiap hari selama bulan Ramadan bagi keluarga yang membutuhkan di Yerusalem.

“Saat ini, kondisi ekonomi, politik, dan sosial di Yerusalem sangat buruk akibat genosida Israel terhadap saudara-saudara kita di Gaza,” imbuhnya.

Abu Labda juga menekankan bahwa, meskipun ada blokade, pos pemeriksaan, dan pembatasan dari Israel, mereka tetap bertahan di kota suci ini.

Pada masa Ottoman, beberapa Takiya didirikan di kota-kota penting di Palestina untuk memberikan makanan bagi masyarakat miskin.

Sejarawan Aref Al-Aref, dalam bukunya Al-Mufassal fī Tārīkh al-Quds (Sejarah Rinci Yerusalem), menggambarkan Takiya Khaski Sultan sebagai salah satu tempat amal terbaik yang didirikan Ottoman di Yerusalem.

“Karena sejak berdirinya hingga sekarang, pengelolanya menyediakan makanan gratis setiap hari untuk banyak orang miskin,” katanya.

Abu Labda menambahkan bahwa dana operasional Takiya dulu berasal dari hasil properti yang diwakafkan oleh Khaski Sultan untuk mendukungnya.

Meskipun telah berdiri selama 473 tahun, Takiya Khaski Sultan tidak pernah berhenti menyediakan makanan hangat bagi kaum miskin.

Makanan gratis setiap Hari

Selama beberapa dekade, Takiya ini diawasi oleh Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, yang berada di bawah Kementerian Wakaf Yordania.

“Kami menyediakan makanan setiap hari sepanjang tahun untuk sekitar 50-70 keluarga miskin di Kota Tua Yerusalem. Selama Ramadan, jumlah ini kami tingkatkan berkali lipat,” jelas Abu Labda.

Ia menambahkan bahwa di pagi hari, Takiya menyiapkan makanan untuk keluarga. Semantara, lanjutnya, pada siang hari untuk para jamaah di Masjid Al-Aqsha.

Sementara di malam hari untuk staf masjid, termasuk para imam, penjaga, serta semua karyawan yang bekerja di dalamnya.

Para penerima manfaat datang ke Takiya dengan membawa piring dan wadah mereka sendiri untuk mengambil makanan. Selama Ramadan maupun hari biasa, makanan dibagikan pada waktu siang.

Di Yerusalem Timur, terdapat sekitar 390.000 warga Palestina, tetapi lebih dari 80% di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan.

Bagian dari keteguhan di Yerusalem

Banyak warga miskin mengandalkan lembaga sosial untuk mendapatkan bantuan yang memungkinkan mereka bertahan di kota ini.

“Keluarga miskin di Yerusalem memiliki martabat dan harga diri. Kami menjaga mereka dan membantu mereka dalam kehidupan mereka, yang juga merupakan bagian dari keteguhan (ribat) di Yerusalem,” tutur Abu Labda.

Ia menambahkan Takiya tidak menanyakan siapa pun dan status sosial para pengunjung yang datang.

“Apakah dia miskin atau kaya. Keberkahan makanan adalah dengan membagikannya. Terkadang, orang yang bukan Muslim pun datang, dan kami tidak menolak siapa pun. Kami menyediakan makanan untuk semua orang,” tegasnya.

Ia juga menunjukkan bahwa selama Ramadan, jumlah jamaah di Masjid Al-Aqsha meningkat.

Sehingga, katanya, Takiya melipatgandakan jumlah makanan 2 hingga 3 kali lipat untuk dibagikan kepada semua orang.

“Jenis makanan yang kami sajikan tidak berubah, tetap daging, ayam, dan nasi dalam porsi siap saji bagi siapa saja yang datang ke Takiya,” pungkasnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular