Tentara pendudukan Israel mengakui telah menembak mati seorang anak laki-laki Palestina berusia 12 tahun di dekat Kota Jenin, Tepi Barat bagian utara yang diduduki.
Pernyataan ini disampaikan melalui akun resmi militer Israel di platform X, dengan dalih bahwa anak tersebut mencoba melemparkan alat peledak ke arah tentara.
Namun, versi berbeda disampaikan oleh organisasi hak anak, Defence for Children International – Palestine (DCIP).
Menurut DCIP, Mahmoud Abu Al-Haija tewas akibat tembakan di bagian perut yang dilepaskan oleh tentara Israel secara membabi buta sekitar pukul 14.40 waktu setempat, di kawasan pemakaman Al-Thahra, sebelah selatan Kota Al-Yamoun.
Insiden bermula saat sejumlah anak dilaporkan melempar batu ke arah pasukan Israel yang ditempatkan di sekitar pemakaman, sementara pasukan lainnya melakukan penggerebekan ke sebuah gedung di kawasan permukiman.
Dalam insiden tersebut, seorang anak lainnya juga mengalami luka akibat serpihan peluru di bagian dada dan wajah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan DCIP, Mahmoud merupakan anak ke-23 yang tewas di tangan pasukan Israel di Tepi Barat sepanjang tahun 2025.
Sejak dimulainya operasi militer Israel di Jenin lebih dari 90 hari lalu, sedikitnya 40 warga Palestina telah kehilangan nyawa.
Sepanjang tahun 2024, setidaknya 93 anak Palestina dilaporkan tewas di Tepi Barat akibat kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel maupun pemukim bersenjata.