Monday, December 23, 2024
HomeBaitul MaqdisTentara Israel jadi target mudah bagi pejuang Gaza

Tentara Israel jadi target mudah bagi pejuang Gaza

operasi ini justru menunjukkan kelemahan militer Israel, yang kekurangan personel dan tidak siap menghadapi pertempuran di berbagai front secara bersamaan

Analis strategi militer, Kolonel Hatim Karim Al-Falahi, menyatakan operasi militer kelompok perlawanan Palestina di utara Jalur Gaza telah mencapai kemajuan signifikan dalam menghadapi pasukan Israel.

“Militer Israel, yang baru-baru ini meningkatkan operasinya di wilayah utara, justru menjadi target yang mudah bagi kelompok perlawanan,” kata Al-Falahi menjelaskan dalam wawancara dengan Aljazeera Arabic pada Senin (23/12).

Al-Falahi menambahkan, operasi perlawanan yang terkoordinasi dengan baik ini telah menimbulkan kerugian besar, baik secara material maupun personel bagi Israel.

Pada hari Ahad (22/12), Radio Militer Israel melaporkan tiga tentaranya terluka akibat ledakan ranjau yang mengenai sebuah tank.

Salah satu tentara dilaporkan dalam kondisi kritis. Insiden itu terjadi saat Brigade Harel melakukan operasi penyisiran di wilayah tengah Jalur Gaza.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan para pejuangnya berhasil menewaskan tiga tentara Israel dalam sebuah serangan gabungan di Kamp Jabalia, Gaza utara. Mereka juga merebut senjata milik tentara yang tewas.

Brigade Al-Qassam menambahkan pasukannya kemudian menyerbu sebuah rumah yang dijadikan tempat perlindungan pasukan Israel lainnya.

Dua tentara Israel tewas di pintu masuk rumah, sementara baku tembak jarak dekat terjadi dengan pasukan Israel lainnya di dalam rumah.

Efisiensi Strategi Perlawanan
Dalam operasi lain di Kamp Jabalia, Al-Qassam melaporkan para pejuangnya melemparkan granat tangan buatan Israel ke arah tentara yang berada di dekat sebuah kendaraan lapis baja, menewaskan dan melukai sejumlah tentara.

Menurut Al-Falahi, Israel berusaha memperluas kontrol di wilayah utara Gaza, termasuk di sekitar Izbat Beit Hanoun, untuk mencegah infiltrasi pejuang Palestina ke wilayah operasinya yang tersebar luas.

Namun, menurutnya, operasi ini justru menunjukkan kelemahan militer Israel, yang kekurangan personel dan tidak siap menghadapi pertempuran di berbagai front secara bersamaan.

Al-Falahi juga mengomentari operasi terkoordinasi yang dilakukan Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam. Menurutnya, medan operasi telah dibagi di antara kelompok perlawanan: Brigade Al-Qassam memimpin di Jabalia, sementara Brigade Al-Quds menguasai wilayah barat dan utara Gaza hingga daerah To’am.

Ia menekankan bahwa serangan Brigade Al-Quds yang berhasil melumpuhkan sejumlah kendaraan lapis baja dan tank Israel mencerminkan keunggulan dalam sistem komando dan koordinasi di antara kelompok-kelompok perlawanan. Mereka bekerja secara terorganisir dengan membagi tugas dan target secara strategis.

Baca juga: Houthi umumkan tembak jatuh pesawat tempur AS di Laut Merah

Baca juga: Israel serang RS Kamal Adwan, perintahkan evakuasi pasien

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular