Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa kunjungannya ke Timur Tengah baru-baru ini telah mengubah arah kepentingan negara-negara Teluk, dari sebelumnya condong ke China, kini kembali berpihak kepada Amerika Serikat.
Berbicara kepada wartawan usai pertemuan dengan anggota Kongres dari Partai Republik pada Selasa (20/5/2025), Trump menyebut kunjungannya sebagai “sangat sukses”, dan mengaku membawa pulang komitmen investasi senilai 5,1 triliun dolar AS. Ia menyebut capaian itu sebagai “keuntungan besar bagi Amerika Serikat”.
Trump menyoroti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab sebagai negara-negara yang “terkuat dan terkaya” di kawasan tersebut. Ia menyebut bahwa hubungan Washington dengan negara-negara itu telah melemah selama pemerintahan Presiden Joe Biden, sehingga mereka sempat berpaling ke China.
“Namun sekarang mereka tidak akan lagi berpaling ke China. Mereka mencintai kami, dan kami mencintai mereka,” ujar Trump seperti dilansir Middle East Monitor.
Ia menambahkan bahwa ketiga negara tersebut kini kembali menghormati Amerika Serikat, dan menegaskan bahwa pemerintahan sebelumnya tidak mampu menjalin kesepakatan investasi sebesar yang ia capai.
“Kami telah menyelesaikan perjanjian investasi penting dengan negara-negara ini, yang tidak pernah bisa dicapai oleh presiden Amerika lainnya,” kata Trump.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Arab Saudi, Qatar, maupun Uni Emirat Arab atas pernyataan Trump tersebut.
Kunjungan Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan UEA pada 13–16 Mei 2025 dilaporkan menghasilkan sejumlah perjanjian penting di berbagai sektor, termasuk pertahanan.