Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan bahwa pasukan stabilisasi internasional akan segera tiba di Jalur Gaza.
Ia menyebut bahwa “segala sesuatunya berjalan dengan baik sejauh ini” dalam pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata yang telah diberlakukan di wilayah itu.
“Kedatangan pasukan internasional ke Gaza sudah sangat dekat,” kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (7/11).
Ia menegaskan bahwa Hamas “akan menghadapi masalah besar” jika tidak memenuhi komitmennya sebagaimana tercantum dalam perjanjian gencatan senjata.
Trump juga menyebut bahwa sejumlah negara telah menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam pasukan tersebut “jika muncul masalah dengan Hamas atau dengan pihak lain,” tanpa menyebut negara mana yang dimaksud.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa negara-negara yang bersedia bergabung dalam pasukan stabilisasi Gaza memerlukan mandat resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelum diterjunkan ke lapangan.
Ia mengatakan bahwa pembahasan sedang berlangsung di markas besar PBB untuk menyusun resolusi yang akan membentuk kerangka hukum bagi pasukan internasional itu.
“Kami telah mencapai kemajuan berarti di Dewan Keamanan,” ujar Rubio.
Ia juga menambahkan bahwa rancangan resolusi tersebut akan menetapkan komposisi, mandat, serta masa tugas pasukan yang nantinya menggantikan keberadaan militer Israel di Gaza.
Rancangan resolusi AS
Sumber diplomatik Amerika yang berbicara kepada Al Jazeera sebelumnya pada Kamis mengungkapkan bahwa Washington telah menyiapkan rancangan resolusi.
Resolusi tersebut tentang pembentukan pasukan internasional di Gaza, yang kini tengah diajukan ke Dewan Keamanan PBB.
Rancangan itu disusun berdasarkan rencana 20 butir yang diusulkan oleh Presiden Trump sebagai kerangka penghentian perang di Jalur Gaza.
Menurut sumber tersebut, sejumlah negara yang berminat bergabung dalam pasukan stabilisasi telah menyatakan kepuasan terhadap isi rancangan itu.
Ia juga menegaskan bahwa pasukan internasional akan mengambil alih posisi militer Israel begitu mereka memasuki Gaza.
Sehingga tentara Israel akan ditarik secara bertahap sesuai mekanisme yang diatur dalam resolusi.
Pembentukan pasukan internasional di Gaza merupakan salah satu poin kunci dalam rencana 20 butir Trump.
Hal itu telah menjadi dasar penghentian perang di wilayah itu sejak 10 Oktober 2025, 2 tahun setelah serangan besar-besaran Israel yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
