Friday, May 23, 2025
HomeBeritaTurki bantah masih jalin perdagangan dengan Israel, tegaskan sudah berhenti total

Turki bantah masih jalin perdagangan dengan Israel, tegaskan sudah berhenti total

Kementerian Perdagangan Turki, Kamis (22/5), menegaskan bahwa klaim Turki masih melakukan perdagangan dengan Israel adalah tidak benar dan hanya merupakan upaya pencemaran nama baik yang disebarkan melalui media sosial.

Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebut bahwa tuduhan tersebut berasal dari seorang buronan yang terlibat dalam sejumlah kejahatan terorisme dan disebut sebagai agen pengaruh yang bermusuhan terhadap Turki dan terkait dengan badan intelijen asing.

“Turki, di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, telah menjadi negara terdepan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan melawan genosida Israel di Gaza melalui jalur diplomasi, hukum, kemanusiaan, dan ekonomi,” kata pernyataan tersebut seperti dilansir Anadolu.

Turki menyatakan telah mengurangi perdagangan dengan Israel sekitar 30 persen dalam periode tujuh bulan sejak 7 Oktober 2023 hingga 2 Mei 2024.

Selanjutnya, pada 9 April 2024, pemerintah memutuskan menghentikan ekspor ke Israel untuk 1.019 produk dalam 54 kategori. Kemudian, pada 2 Mei 2024, seluruh ekspor, impor, dan perdagangan transit ke dan dari Israel dihentikan sepenuhnya.

“Sejak 2 Mei 2024, tidak ada lagi transaksi perdagangan dengan Israel baik di pelabuhan, bea cukai, maupun kawasan perdagangan bebas,” tegas kementerian.

Terkait angka ekspor senilai 2,8 miliar dolar AS yang disebut masih berjalan, pemerintah menjelaskan bahwa data tersebut tidak akurat. Ekspor Turki ke Israel selama empat bulan pertama tahun 2024 hanya sebesar 1,52 miliar dolar AS, dan angka itu mencakup ekspor ke wilayah Palestina.

Perdagangan dengan Palestina tetap dilanjutkan

Kementerian juga menambahkan bahwa Turki tetap melakukan perdagangan terbatas dengan Palestina untuk memenuhi kebutuhan mendesak rakyat di sana. Perdagangan ini dilakukan secara ketat berdasarkan “Protokol Negara Turki-Palestina” yang ditandatangani pada 7 Juni 2024.

Sepanjang 2024, total ekspor Turki ke Palestina mencapai 797 juta dolar AS, dan seluruh pengiriman hanya dilakukan melalui dua pelabuhan Israel karena Palestina tidak memiliki pelabuhan sendiri.

Pemerintah menilai tuduhan bahwa Turki masih berdagang dengan Israel adalah bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan kebijakan luar negeri Ankara terhadap genosida Israel dan justru menguntungkan kepentingan Israel.

Sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina, Turki disebut telah menghentikan seluruh perdagangan luar negerinya dengan Israel yang sebelumnya bernilai sekitar 9,5 miliar dolar AS pada 2022, termasuk ekspor senilai 7 miliar dolar AS.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular