Tuesday, December 10, 2024
HomeBeritaUNICEF: Tiga anak tewas per hari akibat perang di Lebanon

UNICEF: Tiga anak tewas per hari akibat perang di Lebanon

UNICEF pada Selasa mengungkapkanlebih dari tiga anak rata-rata tewas setiap hari di Lebanon selama dua bulan terakhir, demikian dilaporkan Anadolu pada Rabu (20/11).

“Meski lebih dari 200 anak telah tewas di Lebanon dalam waktu kurang dari dua bulan, sebuah pola yang mengkhawatirkan muncul: kematian mereka tidak direspons dengan tindakan dari pihak-pihak yang seharusnya dapat menghentikan kekerasan ini,” ujar Juru Bicara UNICEF, James Elder, dalam sebuah konferensi pers di Jenewa.

“Bagi anak-anak Lebanon, ini telah menjadi normalisasi keheningan atas kengerian,” lanjut Elder.

Dia menambahkan bahwa pada periode yang sama, “lebih banyak lagi” anak-anak yang terluka dan trauma setiap harinya.

“Kita harus berharap umat manusia tidak akan pernah lagi menyaksikan tingkat pembantaian anak-anak yang sedang berlangsung di Gaza, meski ada kesamaan yang mengerikan bagi anak-anak di Lebanon,” jelas dia.

Elder menyebutkan beberapa kesamaan yang mengerikan antara Gaza dan Lebanon, di antaranya ratusan anak menjadi tunawisma, fasilitas medis diserang, sekolah-sekolah ditutup.

Lali gangguan emosional terlihat pada anak-anak.

Namun jumlah anak yang tewas tidak mendapat respons berarti dari pihak yang memiliki pengaruh.

Seiring dengan intensifikasi serangan, tingkat kebutuhan juga semakin meningkat, kata juru bicara tersebut, seraya mencatat bahwa apel terbaru UNICEF hanya mendapatkan dana kurang dari 20%.

“Di Lebanon, sama seperti yang terjadi di Gaza, yang tidak dapat diterima perlahan-lahan menjadi hal yang diterima. Dan yang mengerikan berubah menjadi sesuatu yang diharapkan,” ujar Elder.

“Dan sekali lagi, teriakan anak-anak tak terdengar, keheningan dunia semakin memekakkan telinga, dan sekali lagi kita membiarkan hal yang tak terbayangkan menjadi pemandangan kehidupan anak-anak,” tambahnya, menyebutnya sebagai “normal baru yang mengerikan dan tidak dapat diterima.”

Sejak akhir September, Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan dengan Lebanon, melancarkan kampanye udara terhadap apa yang diklaim sebagai sasaran kelompok Hizbullah.

Lebih dari 3.500 orang tewas akibat serangan Israel di Lebanon, hampir 15.000 lainnya terluka, dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Tel Aviv memperluas konflik ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober tahun ini.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular