Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa lebih dari 70 persen sekolah di Jalur Gaza telah terkena dampak langsung serangan sejak Oktober 2023. Dalam pernyataan resmi yang dikutip Anadolu Agency, UNRWA menyebutkan bahwa sekitar 88 persen sekolah di wilayah tersebut memerlukan rekonstruksi atau perbaikan besar.
“Termasuk di antaranya 162 sekolah UNRWA yang sebelumnya melayani ratusan ribu anak laki-laki dan perempuan,” demikian disampaikan UNRWA, Senin (15/4/2025).
Badan tersebut menyampaikan keprihatinan mendalam atas dampak perang terhadap anak-anak Palestina yang kini kehilangan akses terhadap pendidikan, mengalami trauma, dan harus mengungsi akibat kekerasan yang terus berlanjut.
“Pendidikan di Gaza menjadi korban dari perang,” tambah UNRWA dalam pernyataannya.
Serangan terbaru dilaporkan kembali terjadi pada 18 Maret lalu, ketika pasukan Israel melancarkan serangan baru yang mematahkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat berlaku sejak Januari.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel di wilayah Gaza.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di Jalur Gaza.