Saturday, July 26, 2025
HomeBeritaUSAID: Tak ada bukti Hamas curi bantuan di Gaza

USAID: Tak ada bukti Hamas curi bantuan di Gaza

Sebuah tinjauan internal terbaru dari Pemerintah Amerika Serikat membantah tuduhan bahwa kelompok Palestina, Hamas, secara sistematis telah menyelewengkan bantuan kemanusiaan yang didanai oleh AS. Temuan ini menantang klaim sebelumnya yang disampaikan oleh Israel dan bahkan pejabat-pejabat AS sendiri.

Laporan yang belum dipublikasikan tersebut berasal dari studi yang dilakukan oleh US Agency for International Development (USAID). Studi ini menelusuri 156 kasus bantuan yang hilang atau dicuri antara Oktober 2023 hingga Mei 2025, dan tidak menemukan bukti bahwa Hamas mendapat keuntungan dari bantuan yang disalurkan oleh AS.

Temuan ini bertolak belakang dengan narasi yang selama ini digunakan untuk membenarkan operasi kontroversial pengiriman bantuan bersenjata oleh pihak swasta. Operasi tersebut sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 1.000 korban jiwa di antara warga Gaza yang tengah kelaparan dan berupaya mendapatkan bantuan.

Situasi ini muncul di tengah krisis pangan yang semakin parah di Gaza akibat blokade ketat Israel. Pemerintah Israel tetap bersikukuh untuk mengendalikan jalur distribusi bantuan demi mencegah, menurut mereka, penyalahgunaan oleh Hamas—yang juga dituding sebagai pihak utama penyebab krisis kemanusiaan tersebut.

Gaza berada di bawah blokade dan gempuran militer Israel sejak Oktober 2023. Serangan ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan sistem kesehatan luluh lantak, serta menciptakan kekurangan pangan yang parah.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 1.083 orang tewas dan 7.275 lainnya terluka saat berupaya mengakses bantuan pangan sejak perang dimulai. Sementara itu, jumlah total korban tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza telah melebihi 59.500 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi militernya terhadap wilayah kantong tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular