Wednesday, November 13, 2024
HomeBeritaWarga Prancis demo desak batalkan kehadiran Smotrich, petisi sudah 15.000

Warga Prancis demo desak batalkan kehadiran Smotrich, petisi sudah 15.000

Sekelompok pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Trocadéro Square, Paris pada Kamis malam (7/11) untuk mendesak pembatalan acara gala yang akan menghadirkan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang juga pendukung genosida Gaza.

Acara yang bertajuk “Israel is Forever” ini dijadwalkan berlangsung pada 13 November mendatang.

Protes tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh politik kiri Prancis dan kelompok aktivis yang meminta pihak berwenang Prancis untuk membatalkan acara tersebut.

Mereka membawa bendera Palestina dan Lebanon serta spanduk bertuliskan “The West is responsible for the genocide in Gaza” (Barat bertanggung jawab atas genosida di Gaza) dan “Boycott Israeli Apartheid” (Boikot Apartheid Israel).

Di antara peserta protes, hadir Mathilde Panot, Presiden La France Insoumise (Prancis Tanpa Tunduk), yang berbicara di hadapan massa dan kemudian menyatakan di platform X bahwa “Gala aib ini harus dibatalkan”.

Panot menegaskan, “Seorang genocidaire tidak akan PERNAH diterima di Prancis.”

Menurut situs web yang mempromosikan acara “Israel is Forever”, acara tersebut digambarkan sebagai inisiatif untuk memperkuat “kedaulatan Yahudi atas integritas Tanah Israel”.

Kehadiran Smotrich—politisi yang pernah menyebut kelaparan yang melanda Gaza dibenarkan dan bermoral—memperburuk penolakan terhadap acara tersebut.

Pada Agustus lalu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengecam pernyataan Smotrich dan mendesak Israel untuk menanggapi pernyataan tersebut, menegaskan bahwa Israel harus mematuhi putusan Pengadilan Internasional (ICJ) pada Januari yang mengharuskan negara tersebut untuk mencegah tindakan genosida di Gaza.

Menjelang acara gala, aktivis pro-Palestina semakin gencar berusaha mencegahnya dengan meluncurkan petisi pada 24 Oktober di Change.org yang kini hampir mencapai 15.000 tanda tangan.

Petisi tersebut ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, dan Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, dengan argumen bahwa acara ini “mewakili risiko besar terjadinya hasutan kebencian dan gangguan terhadap ketertiban umum.”

Bulan lalu, Anadolu melaporkan bahwa Thomas Portes, anggota legislatif dari partai oposisi France Unbowed, secara resmi meminta Departemen Kepolisian Paris untuk membatalkan kehadiran Smotrich dalam acara tersebut.

Seorang perwakilan dari BDS Prancis, Imen, mengatakan kepada The New Arab bahwa protes pro-Palestina yang diadakan Kamis malam menarik “ratusan” pendukung, menggambarkan suasana acara yang dipenuhi kemarahan. I

men menambahkan, “Orang-orang frustasi karena pemerintah Prancis belum juga membatalkan kehadiran Smotrich.”

“Kami menuntut sanksi terhadapnya, kementeriannya, dan Israel itu sendiri. Orang-orang ini tidak seharusnya diizinkan masuk ke Paris selama mereka bertanggung jawab atas tindakan genosida.”

Imen mengkritik pendekatan Prancis yang dianggapnya “hipokrit”, dengan menyebutkan bahwa meski kementerian luar negeri mengutuk pernyataan Smotrich yang provokatif, ia tetap diperbolehkan

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular