Keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant dianggap salah oleh Yunani dan dinilai tidak akan menyelesaikan masalah, demikian disampaikan oleh pemerintah Yunani pada Selasa (26/11).
Saat ditanya wartawan apakah Yunani akan menangkap Netanyahu jika ia menginjakkan kaki di wilayah Yunani, juru bicara pemerintah Pavlos Marinakis menjawab, “Keputusan seperti itu tidak membantu dan tidak akan menyelesaikan masalah apapun,” tanpa langsung menanggapi pertanyaan tersebut dalam konferensi pers di Athena.
Marinakis menegaskan, “Kami tidak bisa menyamakan negara yang menjadi korban serangan teroris, dalam hal ini oleh Hamas, dengan negara yang memulai serangan, seperti Rusia di Ukraina.”
Marinakis juga menegaskan kembali seruan untuk segera menghentikan permusuhan di Jalur Gaza.
ICC mengumumkan minggu lalu bahwa mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024 di Gaza.
Hingga kini, aksi genosida penjajah Israe telah membunuh lebih dari 44.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan ini juga menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, sementara blokade yang diberlakukan Israel menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan, memaksa penduduk Gaza menghadapi ancaman kelaparan.