Setidaknya 74 anak Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza pada pekan pertama tahun baru, menurut UNICEF.
Anak-anak menjadi korban dalam serangan di beberapa wilayah, termasuk Gaza City, Khan Younis, dan al-Mawasi. Serangan terbaru pada hari Selasa (7/1) menewaskan lima anak di al-Mawasi.
UNICEF menyatakan anak-anak Gaza terus menderita akibat serangan, kekurangan, dan cuaca dingin. Gencatan senjata sudah sangat dibutuhkan.
Lebih dari satu juta anak tinggal di tenda darurat, dengan banyak keluarga terpaksa mengungsi. Sejak 26 Desember, delapan bayi dilaporkan meninggal akibat hipotermia.
Bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dianggap tidak mencukupi. Rumah sakit yang tersisa kewalahan, sementara infrastruktur yang rusak membuat keluarga kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Rumah Sakit Kamal Adwan, satu-satunya rumah sakit di utara Gaza yang memiliki unit pediatrik, kini tidak beroperasi setelah diserang Israel.
“Anak-anak di Gaza sangat terancam karena cuaca dingin, kekurangan gizi, dan akses terbatas ke layanan kesehatan,” kata Direktur UNICEF, Catherine Russell.
