Thursday, July 10, 2025
HomeBeritaHamas tewaskan tentara Israel dan kuasai senjatanya di Gaza Selatan

Hamas tewaskan tentara Israel dan kuasai senjatanya di Gaza Selatan

Sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina, Brigade Al-Qassam, pada Rabu (9/7/2025) menyatakan bahwa para pejuangnya telah menewaskan seorang tentara Israel dan merebut senjatanya dalam serangan di Gaza bagian selatan.

Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam menyebut bahwa serangan tersebut terjadi di Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis. Para pejuang dilaporkan menyerang sekelompok tentara Israel serta kendaraan militer yang berada di lokasi.

Menurut pernyataan tersebut, satu unit tank Merkava dan satu kendaraan pengangkut personel lapis baja dihantam peluru kendali antitank. Kelompok itu juga menyebut sempat berusaha menangkap salah satu tentara Israel, namun “kondisi di lapangan tidak memungkinkan.”

Selain itu, Hamas juga mengklaim telah menyerang sebuah alat berat militer Israel yang mengangkut dua tentara menggunakan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) di lokasi yang sama.

Hingga berita ini diturunkan, militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait klaim yang disampaikan Hamas tersebut.

Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 57.700 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti tersebut telah menghancurkan infrastruktur, memicu krisis pangan, serta menyebarkan berbagai penyakit di wilayah yang terkepung itu.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan militernya di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular