Amerika Serikat (AS) dilaporkan menekan Israel agar mengizinkan para anggota Hamas yang terjebak di Rafah, Gaza bagian selatan, untuk keluar dari wilayah tersebut setelah penyerahan jenazah perwira Israel Hadar Goldin.
Tekanan ini muncul seiring kunjungan utusan khusus AS, Jared Kushner, ke Tel Aviv untuk membahas isu tersebut bersama sejumlah agenda lain.
Harian Jerusalem Post, Minggu (10/11), mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa Washington telah menyampaikan secara tegas keinginannya agar persoalan para pejuang Hamas yang masih bertahan di Rafah segera diselesaikan.
Kota tersebut hingga kini masih berada di bawah kendali militer Israel.
Menurut sumber itu, pemerintah AS mengusulkan sebuah “uji coba” berupa pemberian izin bagi para anggota Hamas untuk menanggalkan senjata dan meninggalkan Rafah.
Langkah tersebut akan menjadi bagian dari program awal rencana Presiden AS Donald Trump yang bertujuan melucuti senjata kelompok Hamas dan memulai tahap rekonstruksi di wilayah selatan Gaza itu.
“Tekanan Amerika Serikat sangat besar, dan pada akhirnya Israel tidak akan memiliki banyak pilihan selain mencari bentuk kompromi,” ujar pejabat Israel itu, seperti dikutip Jerusalem Post.
Ia menambahkan bahwa Tel Aviv kini menilai tekanan Washington kemungkinan akan memaksanya untuk bersikap lebih lentur terhadap nasib para pejuang Hamas yang masih bertahan di Rafah.
Sumber dari lembaga penyiaran publik Israel, Kan, juga melaporkan bahwa pemerintah Israel tidak menutup kemungkinan akan mengizinkan para anggota Hamas meninggalkan Rafah melalui koridor aman atas desakan Washington.
Beberapa pejabat Israel bahkan disebut mengusulkan agar pemerintahnya berjanji kepada AS untuk tidak menargetkan para pejuang Hamas yang menyerahkan diri, dengan syarat mereka bersedia menjalani proses interogasi di Israel.
Sementara itu, saluran televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa pemerintahan Trump turut menekan Hamas untuk mengembalikan jenazah Hadar Goldin—perwira Israel yang ditawan sejak perang tahun 2014 dan baru dikembalikan Minggu lalu.
Tekanan ini dinilai sebagai langkah pembuka menuju kesepakatan yang dapat mengakhiri krisis para pejuang Hamas yang kini terperangkap di jaringan terowongan Rafah.
Kunjungan Kushner
Masih menurut Kan, pemerintah AS juga mendesak Israel agar segera memulai tahap kedua dari rencana perdamaian Presiden Trump, yang menjadi dasar tercapainya gencatan senjata pada 10 Oktober lalu.
Jared Kushner tiba di Israel, Minggu (10/11), dan dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin untuk membahas persoalan para pejuang Hamas di Rafah serta pelaksanaan tahap lanjutan dari perjanjian tersebut.
Setelah itu, utusan lain, Stephen Whitkoff, dijadwalkan menyusul ke Tel Aviv untuk melanjutkan pembicaraan.
Di pihak lain, sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, melalui pernyataan resmi memperingatkan Israel agar tidak mencoba menyerang atau menangkap anggotanya yang kini terkepung di Rafah.
“Menyerah atau menyerahkan diri bukan bagian dari kamus al-Qassam,” tegas pernyataan tersebut.


