Monday, December 2, 2024
HomeBeritaAbbas desak PBB gantung keanggotaan Israel, tolak normalisasi

Abbas desak PBB gantung keanggotaan Israel, tolak normalisasi

Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (11/11) menyerukan penangguhan keanggotaan Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kecuali penjajah mematuhi hukum internasional  serta mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk tidak menjalin hubungan normal dengan Israel.

Dalam pidatonya pada pembukaan KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh, Arab Saudi, Abbas menyampaikan komunitas internasional telah gagal menghentikan agresi Israel terhadap Jalur Gaza.

“Serangan Israel dan perang genosida di Gaza didukung oleh Amerika Serikat,” ujar dia.

Dia menekankan perlunya Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk menegakkan gencatan senjata terhadap agresi Israel, memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk Gaza, serta memastikan penarikan pasukan pendudukan.

Abbas menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB kecuali negara tersebut mematuhi hukum internasional.

“Kewajiban Arab dan Islam mengharuskan kita untuk menunjukkan solidaritas dan kerja sama yang lebih tinggi, mengingat kegagalan komunitas internasional menghentikan agresi dan peperangan genosida.”

Lebih lanjut, Abbas mengajak negara-negara di dunia untuk meninjau kembali hubungan mereka dengan negara penjajah dan tidak menjalin hubungan normal dengan Israel, mengingat pengabaian negara tersebut terhadap hukum internasional, tindakan genosida, dan penyerangan terhadap UNRWA.

Presiden Palestina itu juga menegaskan pentingnya melindungi Yerusalem dan mendukung ketahanan warganya, serta menjaga Masjid Al-Aqsa dan status sejarah serta hukum situs-situs suci Islam dan Kristen di kota tersebut.

Abbas juga menyoroti pentingnya melindungi dan mendukung kerja UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina), agar lembaga ini dapat terus menjalankan misinya di Palestina.

KTT Arab-Islam yang dipimpin oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman dan dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan ini diadakan untuk membahas langkah-langkah gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.

Salah satu hasil utama dari KTT tahun lalu adalah pembentukan kelompok kontak mengenai Gaza, yang terdiri dari Turki, Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, Palestina, Indonesia, dan Nigeria. Kelompok ini bertujuan untuk menghentikan genosida di Gaza dan mencapai solusi dua negara

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular