Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan pada Rabu (4/9), kunjungannya ke Turki menandai dimulainya fase baru dalam hubungan antara Mesir dan Turki.
“Kunjungan saya ke Turki membuka jalan bagi babak baru dalam hubungan ekonomi dan perdagangan,” ujar al-Sisi dalam konferensi pers bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
“Kami telah menyaksikan peningkatan komunikasi antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir,” tambahnya.
Pemimpin Mesir itu juga menyambut baik upaya rekonsiliasi antara Turki dan Suriah, yang bertujuan mencapai solusi politik dan meringankan penderitaan rakyat Suriah sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Al-Sisi menegaskan bahwa Mesir dan Turki memiliki pandangan yang sama terkait perlunya mencapai gencatan senjata di Gaza serta menghentikan agresi Israel di Tepi Barat.
“Pembahasan kami juga menyinggung cara-cara untuk menangani tragedi kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina di Gaza,” tambah Al-Sisi.
Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 40.800 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 94.400 lainnya.
Tentara Israel juga meluncurkan operasi militer terbesar di Tepi Barat utara dalam dua dekade terakhir, menewaskan setidaknya 33 orang dan menyebabkan kerusakan besar di wilayah tersebut.
Al-Sisi tiba di Ankara pada Rabu untuk kunjungan resmi atas undangan Presiden Erdogan. Setelah kunjungan sehari, ia meninggalkan Ankara pada malam harinya.
Baca juga: Kairo tegas tolak kehadiran Israel di area perbatasan Gaza-Mesir
Baca juga: Kunjungi Mesir setelah 11 tahun, Erdogan desak Israel berhenti serang Rafah