Saturday, December 21, 2024
HomeBeritaPalestinaAnwar Ibrahim: Malaysia waspada tinggi cegah aksi Mossad

Anwar Ibrahim: Malaysia waspada tinggi cegah aksi Mossad

PM Malaysia Anwar ibrahim ikut demo di Kuala Lumpur bela Palestina. (X/@anwaribrahim)
PM Malaysia Anwar ibrahim ikut demo di Kuala Lumpur bela Palestina. (X/@anwaribrahim)

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan dinas keamanan di negaranya berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi dalam mengantisipasi setiap operasi pembunuhan terhadap warga Palestina.

Anwar juga menggarisbawahi negaranya tidak akan membiarkan operasi intelijen untuk membunuh warga Palestina di teritorinya.

“Saya menekankan bahwa negaranya tidak akan mentolerir segala upaya untuk membunuh warga Palestina di wilayahnya,” kata Anwar Ibrahim dalam wawancara sebagaimana dilansir Middle East Monitor.

Anwar juga mengkonfirmasi bahwa ia telah berdiskusi dengan para pejabat Mesir untuk membawa bantuan ke Gaza melalui pintu Rafah.

Anwar menekankan perlunya fokus pada tragedi kemanusiaan yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza dan bukan pada hubungan dengan Hamas.

Mengomentari serangan Ansarallah Houthi Yaman di Laut Merah, Ibrahim menambahkan masalahnya tidak dimulai dengan operasi yang dilancarkan oleh kelompok Yaman melainkan dengan agresi Israel terhadap Gaza.

Mendukung Gaza

Desember 2023 lalus, Malaysia melarang kapal yang membawa bendera Israel dan mencegah kapal yang menuju ke Israel untuk melakukan bongkar muat barang di pelabuhan.

Putrajaya menjelaskan langkah-langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan Israel yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional atas invasi di Gaza.

Dalam pernyataan mutakhirnya, Anwar memuji gugatan Afrika Selatan terhadap pendudukan di Mahkamah Internasional (ICJ) dan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tersebut.

“Malaysia dengan tegas menegaskan posisinya mendukung langkah Afrika Selatan di Mahkamah Internasional untuk menentang tirani dan mendukung keadilan,” kata Ibrahim.

Anwar juga mengkritik negara-negara Barat yang tetap diam atas kekejaman yang dilakukan pendudukan Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina hingga saat ini lebih dari 27 ribu warga Palestina tewas, ribuan lainnya hilang, dan lebih dari 65.000 warga Palestina terluka dalam perang Israel.

Laporan Operasi Mossad di Malaysia

Pada September 2023, Intelijen Israel Mossad beroperasi di Malaysia dengan menculik dua warga Palestina.

Sejumlah sumber mengatakan kepada New Straits Times bahwa dalam aksi ini, Mossad merekrut beberapa warga Malaysia untuk menculik warga Palestina itu.

Pria Palestina itu mengaku dipukuli saat dia dibawa ke sebuah rumah di pinggiran ibu kota.
Di lokasi itu, ia diinterogasi melalui panggilan video tentang hal-hal yang berkaitan dengan organisasi politik Palestina, Hamas, dan sayap bersenjatanya, Brigade Qassam.

Sebelumnya pada 2018 lalu, seorang profesor Palestina Fadi Muhammad al-Batsh yang juga merupakan anggota Hamas tewas akibat penembakan di Kuala Lumpur.

Ia menerima gelar PhD di bidang teknik elektro dari Universitas Malaya pada tahun 2015 dan selama masa studinya telah menerbitkan 18 penelitian ilmiah yang ditampilkan di sejumlah jurnal internasional.

Al-Batsh adalah dosen teknik elektro di Universiti Kuala Lumpur British-Malaysian-Institute (UniKL BMI). Ia telah tinggal di Malaysia sejak 2011.

Keluarga Al-Batsh menuding Mossad sebagai dalang di balik penembakan yang berujung pada kematian sang profesor. (Pizaro)

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular