Saturday, May 10, 2025
HomeBeritaAS pimpin rencana bantuan pangan Gaza, Israel tak terlibat dalam distribusi

AS pimpin rencana bantuan pangan Gaza, Israel tak terlibat dalam distribusi

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, menyatakan bahwa Israel tidak akan terlibat dalam distribusi bantuan pangan di Gaza dalam rencana baru yang dipimpin AS.

Meskipun, kataya, tetap akan menyediakan “keamanan militer yang diperlukan” di wilayah konflik tersebut.

Pernyataan ini disampaikan di tengah kritik internasional terhadap pendekatan baru AS yang tampaknya menyingkirkan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga bantuan kemanusiaan lainnya.

Sebelumnya, Israel memberlakukan blokade terhadap bantuan ke Gaza sejak 2 Maret—kebijakan yang disebut bertujuan menekan kelompok Hamas, namun menuai kecaman luas karena memperparah krisis kemanusiaan.

“Israel akan terlibat dalam pemberian keamanan militer, karena ini adalah zona perang, tetapi mereka tidak akan terlibat dalam distribusi makanan atau bahkan pengiriman makanan ke Gaza,” kata Huckabee kepada awak media di Yerusalem, Jumat (10/5).

Inisiatif AS ini, menurut Departemen Luar Negeri, akan dijalankan oleh sebuah yayasan baru yang belum disebutkan namanya.

Namun, rencana ini dinilai kontroversial karena berpotensi mengubah tatanan bantuan yang sudah ada dan menimbulkan kekhawatiran akan militerisasi bantuan kemanusiaan.

Pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengecam inisiatif ini sebagai upaya “memiliterisasi bantuan”.

Sementara Amnesty International memperingatkan bahwa jika yayasan tersebut berkontribusi terhadap pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina, maka itu akan melanggar hukum internasional.

Meski demikian, Huckabee mengundang semua pihak yang peduli untuk terlibat dalam rencana ini.

“Kami mengundang PBB, setiap LSM, dan setiap pemerintah yang peduli untuk bergabung dalam proses ini,” ujarnya.

Huckabee tidak memberikan rincian soal kapan rencana bantuan ini akan dilaksanakan atau siapa mitra-mitra yayasan tersebut, namun menyebut ada “beberapa pihak” yang telah menyatakan kesediaan untuk bergabung.

Krisis kemanusiaan

Di sisi lain, badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan sangat sulit membayangkan operasi bantuan kemanusiaan di Gaza tanpa keterlibatan mereka.

“Tidak mungkin menggantikan UNRWA di tempat seperti Gaza. Kami adalah organisasi kemanusiaan terbesar di sana,” kata juru bicara UNRWA, Juliette Touma, dalam konferensi pers di Jenewa.

Meski Israel dan AS menuduh Hamas menyalahgunakan bantuan, Huckabee mengakui adanya krisis kemanusiaan yang serius di Gaza.

“Jelas ada krisis kemanusiaan. Itulah mengapa kita membutuhkan program bantuan segera,” katanya.

Perang Israel di Gaza, yang kembali berkobar pada 18 Maret setelah gencatan senjata 2 bulan gagal diperpanjang, telah menewaskan sedikitnya 52.787 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui oleh PBB sebagai sumber yang kredibel.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular