Program Pangan Dunia (WFP) pada Kamis memperingatkan bahwa ancaman kelaparan masih terus membayangi Gaza di tengah tragedi dan penderitaan di wilayah Palestina tersebut.
“Dengan musim dingin yang segera tiba, setiap hari menjadi perjuangan untuk bertahan hidup. Kelaparan masih merajalela dan ancaman kelaparan terus berlanjut,” ungkap badan PBB itu melalui platform X seperti dikutip Anadolu.
WFP menyatakan keprihatinannya bahwa upaya untuk membawa pasokan penting semakin menghadapi tantangan yang meningkat, seraya menambahkan, “Ini harus segera dihentikan.”
Awal pekan ini, WFP memperingatkan bahwa satu juta orang terancam kehilangan dukungan penting jika aliran bantuan tidak segera dilanjutkan.
“Bantuan yang masuk ke Jalur Gaza telah menurun drastis ke tingkat terendah dalam beberapa bulan terakhir, memaksa WFP menghentikan distribusi paket makanan pada Oktober,” kata WFP dalam pernyataannya.
WFP juga mencatat ada sekitar 100.000 ton makanan yang telah ditempatkan di beberapa titik—di Yordania, Ashdod, dan Mesir—yang cukup untuk memberi makan lebih dari satu juta orang selama lima bulan. Namun, penutupan titik penyeberangan, masalah keamanan, dan gangguan rute di penyeberangan menghambat pengiriman bantuan.
“Dengan datangnya musim dingin, dan setelah melewati satu tahun konflik, warga Gaza mendapati diri mereka tanpa tempat tinggal yang memadai, tanpa bahan bakar, dan dengan sangat sedikit bantuan,” tambah WFP.
WFP juga menyoroti situasi yang memburuk di Tepi Barat yang diduduki, dan menyatakan “keprihatinan mendalam” atas perkembangan yang terjadi, karena situasinya sangat tidak stabil.
“Operasi militer besar-besaran Israel, pembatasan pergerakan, dan meningkatnya kekerasan pemukim turut meningkatkan kelaparan,” jelasnya.
Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza setelah insiden serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu, dengan lebih dari 97.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.