Seorang anak Palestina asal Yerusalem Timur, Ayham Silaimah (14), menyerahkan diri kepada otoritas penjara Israel pada kemarin (26/11), untuk menjalani hukuman 12 bulan penjara. Ayham dituduh melempar batu ke arah pemukim Israel.
Demikian dilaporkan situs Aljazeera Arabic pada Ahad (2/12).
Dalam sebuah video yang diunggah oleh ayahnya, Nawaf Silaimah, terlihat momen Ayham menyerahkan diri di Penjara Maskubiyye, Yerusalem.
Nawaf menjelaskan, pihak penjara menolak memasukkan barang-barang pribadi Ayham, termasuk pakaian, sepatu, mantel, dan topinya.
Sebelum ini, Ayham menjalani tahanan rumah selama satu setengah tahun di kediaman keluarganya di lingkungan Ras Al-Amoud, Yerusalem Timur.
Namun, hukuman tersebut dinilai tidak cukup oleh otoritas Israel, yang kemudian memutuskan untuk memenjarakannya selama satu tahun penuh.
Dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu, Nawaf mengungkapkan, “Ayham ditangkap pada malam 15 Mei 2023 bersama kakaknya, Ahmad, dan dua sepupunya, Muhammad dan Moataz, dari rumah kami.
Mereka dituduh melempar batu ke pemukim Israel. Setelah itu, mereka dibebaskan dengan syarat tahanan rumah sambil menunggu proses pengadilan.”
Ia melanjutkan, “Hakim kemudian memutuskan untuk menahan tiga dari mereka yang berusia di atas 14 tahun. Hukum Israel memperbolehkan penahanan anak usia 14 tahun, berbeda dengan hukum internasional yang menetapkan batas usia minimum 16 tahun.”
Pada 7 November lalu, Knesset (parlemen Israel) menyetujui undang-undang yang memungkinkan pemberlakuan hukuman penjara bagi anak-anak Palestina yang belum mencapai usia 14 tahun.
Menurut Nawaf, saat penangkapan Ayham, usianya masih di bawah 14 tahun, sehingga ia ditempatkan dalam tahanan rumah.
Jaksa Israel sempat menuntut hukuman tiga tahun penjara, tetapi keberatan diajukan oleh pengacara Ayham.
Setelah 20 sidang, hakim pengadilan pusat Yerusalem akhirnya menjatuhkan hukuman penjara satu tahun kepada Ayham pada Selasa, 19 November lalu.
Baca juga: Eks menteri Israel bongkar kejahatan perang tentara di Gaza Utara
Baca juga: Fatah dan Hamas kaji proposal Mesir soal pembukaan jalur Rafah