Militer Israel melancarkan serangan udara dan tembakan artileri ke sejumlah wilayah di Jalur Gaza pada Rabu (24/12), dini hari.
Serangan ini disebut sumber-sumber Palestina sebagai bagian dari pelanggaran yang terus berulang terhadap kesepakatan gencatan senjata, dan mengakibatkan jatuhnya korban luka.
Kompleks Medis Nasser melaporkan tiga orang terluka akibat tembakan pesawat nirawak Israel di wilayah tempat pasukan Israel ditempatkan di sebelah timur Kota Khan Younis.
Sementara itu, Kompleks Medis Al-Shifa menyatakan bahwa tiga warga Palestina lainnya mengalami luka akibat tembakan pasukan pendudukan Israel di luar area penempatan pasukan mereka di Jabalia, Gaza bagian utara.
Sebelumnya, koresponden Al Jazeera melaporkan terjadinya serangan udara Israel, tembakan dari helikopter militer.
Selain itu juga bombardemen artileri di kawasan penempatan pasukan Israel di sebelah timur Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah.
Di tempat terpisah, sumber-sumber lokal dan para saksi mata menyebutkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan wilayah timur lingkungan Al-Tuffah di Kota Gaza.
Serangan tersebut berlangsung bersamaan dengan tembakan artileri dan rentetan senjata dari kendaraan militer Israel di area-area yang masih berada di bawah kendali pasukan Israel.
Di wilayah tengah Jalur Gaza, kendaraan lapis baja Israel dilaporkan melepaskan tembakan senapan mesin ke arah rumah-rumah warga Palestina di sebelah timur Kamp Pengungsi Al-Bureij.
Pada saat yang sama, helikopter Israel juga melepaskan rentetan tembakan, menurut keterangan para saksi mata.
Serangkaian serangan ini terjadi di tengah berlanjutnya perang di Jalur Gaza sejak 8 Oktober 2023.
Menurut sumber-sumber Palestina, konflik tersebut telah menewaskan dan melukai puluhan ribu warga Palestina, dengan mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan.
Kementerian Kesehatan di Gaza juga mencatat bahwa pelanggaran gencatan senjata yang terus berlangsung telah menyebabkan ratusan warga Palestina tewas sejak kesepakatan tersebut mulai berlaku pada Oktober tahun lalu.


