Friday, January 31, 2025
HomeBeritaErdogan jamu Hamas di Ankara usai gencatan senjata

Erdogan jamu Hamas di Ankara usai gencatan senjata

Presiden Recep Tayyip Erdoğan menerima delegasi dari Hamas di Ankara pada Rabu (25/1), untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata diterapkan di Jalur Gaza, lansir Daily Sabah.

Erdoğan menyambut Muhammad Darwish, Ketua Dewan Syura Hamas, beserta delegasi Hamas di Kompleks Kepresidenan, seperti yang dilaporkan Direktorat Komunikasi Presiden Turki.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Turki, termasuk Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Kepala Organisasi Intelijen Nasional Ibrahim Kalın, dan Direktur Komunikasi Fahrettin Altun.

“Perjuangan Hamas selama 471 hari telah menunjukkan sekali lagi bahwa semangat perlawanan tidak akan pernah hilang,” kata Erdoğan kepada pejabat Hamas.

Turki berharap tahap kedua dan ketiga dari gencatan senjata dapat diselesaikan dengan sukses, lanjutnya, dan menambahkan, “Kami akan terus mengungkapkan kenyataan yang ada di Gaza.”

Perjanjian gencatan senjata tiga tahap antara Israel dan Hamas tercapai pada pertengahan Januari setelah upaya berbulan-bulan dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk memediasi kedua belah pihak.

Tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata ini mencakup pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan di Gaza sebagai pertukaran dengan 1.904 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel, sementara militer Israel akan menarik diri dari wilayah-wilayah padat penduduk di Jalur Gaza.

Amerika Serikat memberikan penghargaan kepada Erdoğan atas perannya yang dinilai berhasil meyakinkan Hamas untuk kembali ke meja perundingan gencatan senjata, memanfaatkan “pengaruh dan kekuatan” yang dimilikinya.

Turki telah secara tegas mengkritik serangan brutal Israel di Gaza, yang menurutnya dan pihak-pihak lain merupakan bentuk genosida.

Turki juga mengecam banyak sekutu Barat yang mendukung Israel dan secara berulang kali menyerukan kesatuan umat Muslim untuk memfasilitasi gencatan senjata yang sangat dibutuhkan.

Turki adalah pendukung setia Hamas, yang menurutnya merupakan gerakan perlawanan, berbeda dengan negara-negara Barat yang umumnya mendefinisikan Hamas sebagai kelompok teroris.

Turki telah beberapa kali menjadi tuan rumah bagi pemimpin politik Hamas untuk membahas upaya gencatan senjata dan krisis bantuan kemanusiaan di daerah yang diblokade tersebut.

Turki juga telah mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dalam inisiatif Afrika Selatan yang mengusulkan agar Israel diadili atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular