Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengingatkan bahwa Israel akan membuat kesalahan besar jika melanjutkan pertempuran untuk menghancurkan Hamas di Gaza sebelum terlebih dahulu membawa pulang para sandera Israel.
Dalam kesempatan pertamanya berbicara di depan publik di Amerika Serikat, Gallant menyentuh soal fase kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. “Ada urutan yang harus diikuti untuk mengembalikan para tahanan agar tujuan perang tercapai,” katanya.
“Saya adalah orang terakhir yang akan menentang penghancuran total Hamas, tetapi jika kita menghancurkan Hamas sebelum mengembalikan sandera, kita tidak akan punya sandera lagi untuk dikembalikan,” tambahnya.
Gallant menegaskan bahwa prioritas utama adalah mengembalikan para sandera terlebih dahulu, baru setelah itu Israel bisa melanjutkan upaya menghancurkan Hamas secara menyeluruh. “Meskipun Israel tidak ingin bertarung melawan Hamas selamanya, kita harus siap untuk melakukannya dalam waktu yang lama,” ujar Gallant.
Pernyataan ini disampaikan seiring dengan tuntutan baru yang diajukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelum memasuki fase kedua negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.
Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata berakhir pada Sabtu lalu.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant terkait dengan pelaksanaan perang di Gaza. Amerika Serikat sendiri belum bersedia mengikuti seruan ICC untuk menangkap keduanya.
Sementara itu, Hamas menegaskan bahwa satu-satunya cara bagi Israel untuk mendapatkan kembali para sandera yang kini mereka tahan di Gaza adalah melalui negosiasi dan penghentian perang.