Tuesday, April 1, 2025
HomeBeritaHamas: Perundingan untuk lanjutkan gencatan senjata Gaza semakin intensif

Hamas: Perundingan untuk lanjutkan gencatan senjata Gaza semakin intensif

Bassem Naim, anggota biro politik Hamas, mengonfirmasi pada Jum’at bahwa perundingan antara gerakan tersebut dan mediator untuk melanjutkan gencatan senjata di Jalur Gaza telah “memperoleh intensitas yang lebih besar dalam beberapa hari terakhir.”

Naim mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP): “Kami berharap beberapa hari mendatang akan menyaksikan terobosan nyata dalam perang ini setelah kontak dengan mediator semakin intensif.”

Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada AFP bahwa perundingan dimulai pada Kamis malam antara gerakan Palestina dan mediator dari Mesir dan Qatar di Doha untuk menghidupkan kembali gencatan senjata dan membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

Naim menjelaskan bahwa proposal yang dinegosiasikan tersebut: “Bertujuan untuk mencapai gencatan senjata, membuka lintasan perbatasan, memungkinkan masuknya bantuan, dan yang paling penting, kembali ke perundingan mengenai fase kedua, yang harus mengarah pada penghentian perang secara total dan penarikan pasukan pendudukan.”

Pada 18 Maret, pasukan Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza dan kemudian operasi darat, dua bulan setelah terjadinya gencatan senjata relatif dalam perang yang dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Perundingan mengenai fase kedua dari kesepakatan tersebut terhenti, dengan Israel menginginkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata, sementara Hamas menuntut perundingan mengenai fase kedua, yang seharusnya mengarah pada gencatan senjata permanen.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, 896 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel melanjutkan serangan udara mereka.

Dari 251 sandera Israel yang diambil oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023, 58 masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah terbunuh.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular