Monday, March 31, 2025
HomeBeritaIsrael akui targetkan mobil ambulans di Gaza, Hamas kecam sebagai kejahatan perang

Israel akui targetkan mobil ambulans di Gaza, Hamas kecam sebagai kejahatan perang

Tentara pendudukan Israel mengakui pada hari Sabtu bahwa mereka telah menembaki mobil ambulans di Jalur Gaza setelah menganggapnya sebagai “mencurigakan”.

Sementara itu, Hamas mengecam serangan tersebut sebagai “kejahatan perang” yang menewaskan beberapa anggota tim pertahanan sipil.

Tim Pertahanan Sipil di Gaza mengumumkan pada hari Jumat bahwa personelnya menjadi sasaran serangan Israel saat mereka bekerja di lingkungan Tel Al-Sultan di barat Rafah, selatan Jalur Gaza, enam hari sebelumnya.

Tim tersebut dikepung dan kehilangan kontak, dengan nasib sembilan anggota tim ambulans masih belum diketahui.

Hamas menyerukan pembentukan komite internasional untuk segera menyelidiki serangan Israel terhadap tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah Palestina serta meminta pertanggungjawaban atas apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan perang oleh Zionis fasis”.

“Apa yang terungkap setelah beberapa hari kehilangan kontak dengan tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah Palestina yang memasuki lingkungan Tel Al-Sultan dan wilayah Al-Baraksat di Rafah selama serangan teroris tentara pendudukan, serta ditemukannya jasad beberapa dari mereka yang berjumlah 15 orang terkubur di pasir di samping kendaraan mereka yang hancur, merupakan kejahatan yang mengerikan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Hamas menambahkan bahwa penargetan tim pertahanan sipil oleh tentara Israel adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

“Serta pengabaian terhadap semua perjanjian dan konvensi kemanusiaan serta nilai-nilai fundamental yang menjadi dasar sistem internasional,” imbuhnya.

Menurut Hamas serangan terhadap tim pertahanan sipil dan ambulans, serta pencegahan operasi penyelamatan selama berbulan-bulan dalam pembantaian di Jalur Gaza.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada batas bagi kebrutalan mesin teror Zionis.

Gerakan tersebut juga menyoroti bahwa keheningan dunia terhadap kejahatan ini merupakan bentuk keterlibatan yang tidak dapat diterima.

“Dan menempatkan komunitas internasional dalam tanggung jawab historis untuk menghentikan genosida brutal dan pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,” tegasnya.

Hamas meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaganya, serta organisasi kemanusiaan internasional, terutama Komite Internasional Palang Merah, untuk segera bertindak membentuk komite penyelidikan internasional mengenai kejahatan mengerikan ini dan masuk ke Rafah untuk mengetahui nasib ribuan warga sipil yang terputus komunikasi dengan dunia luar.

Peringatan dari Bulan Sabit Merah

Pada Kamis malam, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa mereka berhasil memasuki Tel Al-Sultan dengan koordinasi dan pendampingan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) serta menemukan jasad seorang petugas medis dari tim pertahanan sipil yang sebelumnya dilaporkan hilang bersama sembilan lainnya sejak Minggu lalu.

Pada hari Jumat, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa nasib sembilan anggota timnya masih belum diketahui setelah mereka dikepung dan diserang oleh tentara pendudukan di Rafah.

Tim tersebut kembali lagi pada hari Jumat ke Tel Al-Sultan dengan koordinasi dari OCHA. Tujuannya, untuk mencari para petugas medis yang hilang, tetapi mereka tidak bisa memasuki wilayah tersebut karena tentara Israel memperingatkan mereka untuk mundur.

Sementara itu, Pertahanan Sipil Gaza melaporkan pada hari Jumat bahwa mereka menemukan jasad pemimpin tim dan kendaraan ambulans yang telah hancur total, sehingga bentuk aslinya tidak lagi bisa dikenali.

Pengakuan Israel

Di pihak lain, tentara pendudukan Israel mengakui telah menembaki mobil ambulans di Jalur Gaza dengan dalih bahwa kendaraan tersebut “mencurigakan”.

Dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Agence France-Presse (AFP), tentara Israel menyatakan bahwa beberapa menit setelah para tentara menewaskan sejumlah anggota Hamas dengan menembaki kendaraan mereka.

“Ada kendaraan lain yang bergerak dengan cara mencurigakan menuju tentara Israel,” katanya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa tentara menanggapi dengan menembaki kendaraan yang mencurigakan.

“Yang menyebabkan kematian sejumlah anggota Hamas dan Jihad Islam,” katanya tanpa menyebutkan adanya tembakan dari kendaraan-kendaraan tersebut terhadap tentara Israel.

Investigasi awal Israel menunjukkan bahwa beberapa kendaraan yang dianggap mencurigakan tersebut adalah mobil ambulans dan truk pemadam kebakaran.

Tentara Israel juga menuduh kelompok-kelompok di Gaza sering menggunakan kendaraan ambulans untuk tujuan teroris.

Seruan PBB

Koordinator Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, dalam pernyataannya pada hari Jumat mengatakan bahwa sejak 18 Maret ambulans telah ditembaki dan pekerja penyelamat telah dibunuh di Jalur Gaza.

“Jika prinsip-prinsip dasar hukum internasional masih memiliki nilai, maka komunitas internasional harus bertindak untuk memastikan bahwa hukum ini dihormati,” kata Fletcher.

Tentara Israel memulai operasi militer darat dan udara di lingkungan Tel Al-Sultan pada hari Minggu lalu. Mereka membunuh dan melukai warga sipil serta mengepung ribuan orang. Termasuk tim penyelamat dan pertahanan sipil secara sengaja.

Sejak Israel melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, 896 warga Palestina telah dibunuh dan 1.984 lainnya terluka.

Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat pagi.

Sementara itu, sejak dimulainya perang genosida pada 7 Oktober 2023, jumlah korban Palestina telah mencapai lebih dari 164.000 orang, termasuk yang tewas dan terluka, dengan sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.

Lebih dari 14.000 orang juga masih hilang di tengah kehancuran besar-besaran yang melanda wilayah tersebut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular