Saturday, February 22, 2025
HomeBeritaIsrael tampilkan dokter Hussam Abu Safiya: Kepala dicukur, tangan dan kaki diborgol

Israel tampilkan dokter Hussam Abu Safiya: Kepala dicukur, tangan dan kaki diborgol

MediaChannel 13 Israel baru-baru ini menyiarkan sebuah laporan yang menyertakan rekaman Dr. Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, yang berada di dalam pusat penahanan Israel.

Dalam video tersebut, Dr. Abu Safiya terlihat kelelahan, pucat, dengan memar-memar yang terlihat di wajahnya. Kepalanya dicukur habis, dan tangan serta kakinya terborgol.

Rekaman ini memicu kemarahan karena Israel dianggap sengaja memanipulasi pernyataan Dr. Abu Safiya.

Sebagai seorang yang tidak fasih berbahasa Inggris atau Ibrani, ia diwawancarai dalam bahasa Inggris oleh jurnalis Israel. Dr. Abu Safiya terlihat cemas dan ragu dalam menjawab, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa wawancara tersebut dilakukan di bawah paksaan.

Dalam rekaman tersebut, jurnalis Israel menanyakan status pernikahannya dan apakah ia memiliki anak. Dr. Abu Safiya ragu menjawab, kemungkinan karena ketakutan, mengingat anaknya sebelumnya dibunuh oleh tentara Israel sebagai bentuk tekanan padanya.

Tentara Israel menangkap Dr. Abu Safiya pada 28 Desember 2024, dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara setelah mengepung dan menyerang rumah sakit tersebut. Militer Israel memindahkannya ke pusat penahanan dengan menggunakan hukum “Pemberontak Ilegal”, mengabaikan proses hukum yang berlaku. Keputusan ini dikeluarkan oleh komandan Israel di Wilayah Selatan.

Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mezan mengutuk penculikan Dr. Abu Safiya sebagai tindakan sewenang-wenang, ilegal, dan sebagai bentuk pembalasan.

Organisasi tersebut menyatakan bahwa penetapan Dr. Abu Safiya sebagai “pemberontak ilegal” menunjukkan kegagalan pihak penuntut dalam menghadirkan bukti yang sah. Mereka juga menuduh pihak berwenang Israel telah menghalangi haknya untuk mendapatkan pengadilan yang adil.

Keluarga Dr. Abu Safiya mengecam cara media Israel menggambarkan dirinya. “Rekaman ini merupakan bentuk teror psikologis lainnya, yang menambah penderitaan yang telah dialaminya selama dua bulan terakhir,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Keluarga Dr. Abu Safiya menyatakan bahwa media Israel memanipulasi jawaban Dr. Abu Safiya, terutama saat ia ditanya tentang tahanan Israel.

“Ketika ditanya, ia menjawab bahwa ia adalah seorang dokter anak, namun jawabannya sengaja dipelintir untuk menyesuaikan dengan narasi palsu,” tambah keluarga tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular