Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pasukan penjajahan Israel menembaki para pengungsi di Rumah Sakit Nashit di Khan Younis, Gaza pada Selasa (13/2).
Sebelumnya, pasukan Israel kembali mengeluarkan pengumuman agar warga yang mengungsi di rumah sakit segera melakukan evakuasi.
Sementara, tenaga kesehatan dan pasien diperkenankan tetap tinggal.
Akibatnya, banyak orang terbunuh serta mengalami luka-luka.
“Tenaga kesehatan di Kompleks Medis Nashir tidak dapat mengangkat jenazah ke kamar mayat karena ancaman bahaya yang sangat besar,” kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam Telegram-nya.
Kondisi di Rumah Sakit Nashir diperparah dengan air limbah yang membanjiri kompleks tersebut. Kondisi itu berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit dan infeksi kepada orang-orang yang terluka di sana.
Tentara Israel telah melakukan pengepungan di sekitar Kompleks Medis Nashir di kota Khan Yunis sejak 22 Januari lalu sebagai bagian dari serangan militernya di selatan Gaza.
Melansir Middle East Monitor, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus mengaku sangat prihatin dengan situasi yang tengah melanda Rumah Sakit Nashir.
“Kami sangat prihatin terhadap keselamatan pasien dan tenaga kesehatan karena meningkatnya pertikaian di sekitar rumah sakit. Kami ulangi, kesehatan harus tetap dilindungi sampai kapanpun,” kata Tedros Ghebreyesus melalui platform X, Ahad (11/2).
Kementerian Kesehatan di Gaza memperingatkan memburuknya situasi di Rumah Sakit Nashir menyusul serangan Israel ke kompleks medis.
Rumah Sakit Nashir merupakan fasilitas medis utama di Khan Yunis, wilayah selatan Gaza, yang kini tengah berada dalam kepungan tentara Israel.
Al Jazeera melaporkan bahwa terdapat sebuah sekolah di sekitar fasilitas medis di Khan Yunis yang menjadi sasaran militer Israel hingga terbakar.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengabarkan bahwa api menyebar ke toko peralatan medis yang terbakar habis.
Api juga merembet ke toko perbekalan medis yang 80 persennya terbakar.