Pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat yang sempat tertahan oleh pemerintahan Joe Biden akhirnya tiba di Israel, demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Israel pada Minggu, seperti dilaporkan Anadolu.
Dalam keterangan resmi, kementerian tersebut mengungkapkan bahwa kapal yang membawa amunisi MK-84 seberat 2.000 pon atau hampir 1 ton itu bersandar di Pelabuhan Ashdod dan segera dibongkar ke puluhan truk untuk kemudian diangkut ke pangkalan udara Israel.
Amunisi tersebut sempat tertahan oleh pemerintahan Biden pada Mei 2023, setelah serangan darat Israel di kota Rafah, Gaza Selatan.
“Pengiriman amunisi yang tiba di Israel malam ini, yang dibebaskan oleh pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF (Tentara Pertahanan Israel) serta semakin memperkuat aliansi yang kokoh antara Israel dan Amerika Serikat,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Donald Trump dan pemerintahan AS atas dukungan yang terus-menerus terhadap Israel. “Kami akan terus bekerja sama untuk memperkuat keamanan negara kami,” tambahnya.
Sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 76.000 ton peralatan militer telah dikirimkan ke Israel, melalui 678 penerbangan dan 129 kapal, sebagian besar di antaranya berasal dari Amerika Serikat.
MK-84 sendiri adalah bom tak terarah yang memiliki daya ledak tinggi dan berat sekitar satu ton. Bom ini dirancang untuk menghancurkan struktur besar dan menyebabkan kerusakan luas dalam radius yang besar.
Bom-bom jenis ini juga disebut-sebut terkait dengan pemboman Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 470 orang.
Gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2024 menghentikan sementara perang Israel di Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 48.200 korban jiwa, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta merusak total infrastruktur di wilayah tersebut.