Keluarga Palestina, Abu Hawa dari Desa At-Tur di Yerusalem Timur berhasil merebut kembali rumah mereka yang menghadap ke Masjid Al-Aqsa, setelah kurang dari dua bulan diambil alih pemukim Israel.
Demikian laporan Aljazeera Arabic pada hari Ahad (3/11).
Pada dini hari 16 September, pasukan pendudukan mengawal pemukim Yahudi yang menyerbu dan mengambil alih rumah tersebut. Pihak Yahudi beralasan rumah itu telah dibeli dari salah satu ahli waris.
Namun, klaim itu terbukti tidak benar, menurut penghuni rumah tersebut. Begitu dikuasai, rumah itu langsung dipagari kawat berduri, dipasangi gerbang besi, dan kamera pengawas di sekitarnya.
Ahmad Abu Hawa, yang sedang mempersiapkan rumah itu untuk disewakan ketika terjadi pengambilalihan, mengatakan satu-satunya pengurus rumah itu adalah Ibtisam Abu Hawa, yang telah lama menempatinya. Dan, seluruh dokumen resmi tercatat atas namanya.
“Upaya dilakukan di pengadilan pendudukan untuk membuktikan adanya pemalsuan dalam klaim pembelian, dan berhasil. Sehingga pengadilan memutuskan untuk mengembalikan rumah tersebut dan mengeluarkan para pemukim beserta barang-barangnya,” kata Abu Hawa kepada Aljazeera.
Ia memperingatkan tentang ambisi para pemukim di kawasan tersebut, dan meminta tetangganya serta warga Yerusalem lainnya untuk waspada terhadap upaya perebutan properti.
Ia juga menyoroti adanya tekanan, ancaman, dan bujukan yang dialami warga Yerusalem untuk mengosongkan kediaman mereka.
Kelompok pemukim sering kali menawarkan uang besar untuk membeli properti di Yerusalem. Seringkali hanya dari satu anggota keluarga tanpa sepengetahuan yang lain.
Hal ini mendorong para ulama, terutama Sheikh Ikrima Sabri, untuk menyerukan warga Yerusalem agar mengikrarkan harta mereka sebagai wakaf keluarga, guna mencegah penyusupan properti ke tangan pemukim.
Diperkirakan ada sekitar 230 ribu pemukim Israel di Yerusalem Timur, dan ratusan di antaranya menyebar di titik-titik di tengah permukiman Palestina.