Saturday, November 16, 2024
HomeBeritaKeluarga sandera minta AS langkahi Israel, buat kesepakatan dengan Hamas

Keluarga sandera minta AS langkahi Israel, buat kesepakatan dengan Hamas

Dorongan untuk mencapai kesepakatan, bahkan yang melewati Israel, meningkat setelah jenazah Hersh Goldberg-Polin, seorang sandera Israel-Amerika, ditemukan pekan lalu di Gaza

Keluarga sandera AS yang ditahan di Gaza meminta Gedung Putih untuk melangkahi Israel dengan membuat kesepakatan langsung dengan Hamas untuk pembebasan para sandera.

Demikian laporan kantor berita Anadolu mengutip pemberitaan media di AS.

Diskusi mengenai opsi ini sedang berlangsung di dalam pemerintahan Biden, sebagaimana dilaporkan NBC News, yang mengutip lima sumber anonim.

Pemerintahan saat ini sedang mempertimbangkan opsi yang melewati Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan, menurut sumber-sumber tersebut.

Pejabat pemerintah mengatakan kepada keluarga, mereka berkomitmen mengeksplorasi setiap opsi. Tetapi mereka mengindikasikan kesepakatan yang melibatkan Hamas dan Israel tetap menjadi pendekatan terbaik.

Dorongan untuk mencapai kesepakatan, bahkan yang melewati Israel, meningkat setelah jenazah Hersh Goldberg-Polin, seorang sandera Israel-Amerika, ditemukan pekan lalu di Gaza.

Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka

Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu

Wacana ini muncul karena anggota keluarga semakin meragukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menyetujui gencatan senjata di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

Banyak analis menyatakan Netanyahu tidak ingin mengakhiri perang, melainkan ingin melanjutkannya demi kepentingan kelangsungan politiknya.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah mencoba mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 94.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang masih berlangsung di wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

Baca juga: Jumlah tentara Israel yang cari dukungan psikologis naik enam kali lipat

Baca juga: Lebih dari 10.000 tentara Israel dirawat sejak 7 Oktober

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular