Monday, November 18, 2024
HomeBeritaKomandan Israel: Kalahkan Hamas bukan tugas mudah

Komandan Israel: Kalahkan Hamas bukan tugas mudah

Komandan Brigade ke-12 Israel, Letnan Kolonel Hevri Elbaz mengatakan, menghancurkan kekuatan militer Hamas di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, akan memakan waktu setidaknya dua tahun lagi. Demikian dilaporkan situs berita Palestina, Al-Quds.

Elbaz menambahkan bahwa, tugas menhancurkan Brigade Al-Qassam – sayap militer Hamas – bukan hal yang mudah. Katanya tugas itu memerlukan waktu dan upaya militer yang sangat besar.

Dia mengungkapkan, Hamas melakukan perang gerilya di Rafah yang disertai kelompok-kelompok yang independen. Hal itu membuat misi itu bertambah rumit, kata Elbaz.

Komandan Brigade ke-12 itu menambahkan, siapa saja yang meyakini perang akan berhenti tahun depan bagaikan sedang melempar pasir ke wajah rakyat Israel (berbohong).

Sejak 6 Mei 2024, penjajah Israel meluncurkan serangan darat ke kota Rafah. Sehari kemudian Israel menguasai perlintasan Rafah di sisi wilayah Palestina yang menghubungkan wilayah Gaza dengan Mesir.

Keberadaan Israel di perlintasan Rafah menutup akses warga yang terluka untuk dievakuasi, dan menembakan derita warga Gaza karena pasokan kemanusiaan ke Gaza juga terhenti.

Pada 29 Mei, pasukan Israel mengumumkan kontrol penuh atas perbatasan Philadelphia (Salahuddin), yang berarti Gaza telah terputusnya wilayah Gaza dengan Mesir secara total.

Target yang sukar

Kamis lalu, Menteri Pertanian Israel Avi Dichter berpendapat bahwa melucuti kekuatan Hamas untuk menguasai Jalur Gaza masih jauh dari yang diharapkan.

Meskipun invasi ke Gaza telah berjalan 9 bulan, Israel belum mencapai satu pun semua target yang mereka umumkan sejak awal invasi. Terutama menghancurkan kekuatan Hamas dan membebasan para sandera dari Gaza.

Invasi Israel ke Gaza yang dimulai sejak 7 Ok

Kompilasi foto tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza. (Filte foto – Times of Israel)

tober 2023 telah memakan korban sebanyak 124 ribu warga Gaza tewas dan luka-luka. Kebanyakan korban adalah anak-anak dan kaum wanita. Angka itu belum termasuk sekitar 10,000 orang hilang yang diperkirakan sebagian besar berada di bawah reruntuhan bangunan di seluruh Jalur Gaza.

Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk menghentikan perang, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza. Di samping itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) juga telah memerintahkan Israel untuk menghentikan invasi atas Rafah, menghentikan genosida, dan memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular