Monday, January 6, 2025
HomeBeritaLebanon cegah diplomat Iran masuk negaranya

Lebanon cegah diplomat Iran masuk negaranya

Ia menolak melewatkan tas diplomatiknya melalui mesin pemindai elektronik, dengan alasan bahwa tas diplomatik secara internasional tidak tunduk pada pemeriksaan

Otoritas Lebanon mencegah seorang diplomat Iran memasuki negara itu setelah ia menolak pemeriksaan pada tas diplomatiknya. Demikian laporan Aljazeera Arabic pada Jumat (3/1)

Langkah ini dilakukan di tengah laporan bahwa Beirut tengah berkomunikasi intensif dengan Teheran terkait dugaan pesawat Iran membawa uang untuk Hizbullah.

Menurut laporan LBC (Lembaga Penyiaran Lebanon), diplomat Iran tersebut tiba dengan maskapai Mahan Air.

Ia menolak melewatkan tas diplomatiknya melalui mesin pemindai elektronik, dengan alasan bahwa tas diplomatik secara internasional tidak tunduk pada pemeriksaan.

Namun, sumber keamanan Lebanon menyatakan bahwa perintah dari kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri mewajibkan pemeriksaan semua barang bawaan melalui alat pemindai tanpa pengecualian.

Diplomat Masih Ditahan di Bandara

Sejumlah laporan media lokal menyebut diplomat tersebut hingga kini masih berada di bandara. Ia sedang berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi atas masalah ini.

Sementara itu, sumber keamanan Lebanon yang dikutip Future TV menyebut bahwa otoritas bandara, setelah berkonsultasi dengan pimpinan keamanan tertinggi, memutuskan untuk mencegah pengeluaran kargo dari pesawat Iran tersebut dari area bandara.

Lebih lanjut, laporan menyebut bahwa komunikasi politik cepat telah dilakukan dengan pihak Iran.

Lebanon memperingatkan bahwa jika pesawat tersebut mendarat dan terbukti membawa uang yang mencurigakan setelah pemeriksaan, maka kargo tersebut akan disita untuk negara Lebanon.

Sebaliknya, jika pihak Iran menolak pemeriksaan sebelumnya, pesawat tidak akan diizinkan mendarat.

Menurut sumber keamanan lain, otoritas bandara telah menentukan landasan pacu khusus yang jauh dari area utama bandara sebagai tempat pendaratan pesawat jika tiba di Lebanon.

Langkah ini diambil untuk memastikan pesawat dapat diperiksa dan mencegah akses dari pihak-pihak yang terkait dengan wilayah selatan Beirut.

Laporan ini muncul di tengah ketegangan politik yang meningkat terkait dugaan aktivitas pendanaan ilegal untuk Hizbullah, yang selama ini mendapat dukungan Iran.

Baca juga: Profil dokter Husam Abu Safiya, simbol keberanian dan pengorbanan Gaza

Baca juga: PBB: 115 ribu warga Suriah berhasil pulang kampung usai Assad tumbang

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular