Direktur Media Departemen Kepolisian Gaza, Mohammed Zurka, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.400 anggota kepolisian Gaza tewas dan lebih dari 1.950 lainnya terluka akibat serangan militer Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Pengumuman ini disampaikan Zurka kepada wartawan di atas reruntuhan Kantor Polisi Arafat di Gaza.
“Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 1.400 polisi tewas, lebih dari 1.950 terluka, dan 211 polisi ditahan dalam serangan ini,” ujar Zurka, seperti yang dilaporkan oleh TRT Haber.
Zurka juga menyampaikan rasa duka cita atas kehilangan Kepala Polisi Gaza, Mayor Jenderal Mahmoud Salah, yang termasuk di antara para korban.
“Kami berduka atas gugurnya lebih dari 1.400 polisi, termasuk Kepala Polisi Gaza, Mayor Jenderal Mahmoud Salah. Para pahlawan ini meninggal dunia dalam perang genosida saat menjalankan tugas mereka. Meskipun menjadi sasaran sistematis, mereka tidak pernah mundur dari tugas,” tambahnya.
Zurka juga menyoroti bahaya bagi warga sipil akibat amunisi yang belum meledak yang ditemukan di antara reruntuhan di Gaza. Tim kepolisian saat ini sedang bekerja keras untuk menetralkan dan membersihkan amunisi tersebut.
“Kami menghimbau masyarakat untuk segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan benda-benda mencurigakan yang dapat membahayakan keselamatan,” kata Zurka.
Lebih lanjut, Zurka menyatakan bahwa serangan Israel bertujuan untuk merusak stabilitas internal Gaza dengan menargetkan kantor polisi, kendaraan, dan peralatan. Namun, menurutnya, strategi ini tidak berhasil. “Segera setelah gencatan senjata, unit kepolisian kami akan kembali melaksanakan tugas untuk menjaga keamanan di seluruh Gaza,” tegasnya.
Sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari 17.841 anak-anak, 12.298 wanita, dan 47.161 warga Palestina tewas di Gaza. Selain itu, lebih dari 111.000 orang dilaporkan terluka. Pihak berwenang juga mencatat bahwa ribuan korban tewas masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Zurka pun menghimbau kepada masyarakat internasional untuk mendesak Israel agar tidak menghalangi layanan yang diberikan oleh kepolisian Palestina di Gaza. (Penerjemah Qadriyah Bayyinah)