Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaLembaga studi keamanan: Israel gagal capai tujuannya di Gaza

Lembaga studi keamanan: Israel gagal capai tujuannya di Gaza

Pusat Studi Keamanan Nasional Israel menyatakan bahwa Israel tidak mencapai tujuan utamanya dalam perang melawan gerakan Hamas, yaitu untuk sepenuhnya menghancurkan kemampuan militer dan administratif gerakan tersebut.

Pusat studi Israel tersebut mencatat bahwa meskipun Hamas menderita kerugian besar yang melebihi pencapaiannya, mereka berhasil bertahan hidup.

Oleh karena itu, Israel pada tahap ini seharusnya fokus pada dua hal utama.

Menurut pusat studi itu, hal pertama adalah menetapkan kerangka final untuk pembebasan para tahanan.

Kedua, memanfaatkan ide Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan penduduk Gaza, guna mendorong keterlibatan negara-negara Arab dalam stabilitas dan pembangunan kembali wilayah tersebut, dengan memastikan bahwa Hamas tidak akan kembali berkuasa.

Pusat studi tersebut menambahkan bahwa saat ini Israel tidak memiliki alternatif yang dapat diterapkan selain melanjutkan implementasi kerangka perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza, baik dengan memperluas tahap pertama atau melanjutkan ke tahap kedua, yang akan diperjuangkan oleh Hamas karena ini melibatkan penghentian perang dan menjamin kelangsungannya.

Pusat Studi Keamanan Nasional Israel juga menyatakan bahwa proposal Trump untuk memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain telah membentuk kembali wacana publik, yang dapat memengaruhi syarat-syarat untuk mengakhiri perang.

Selain itu, melanjutkan pelaksanaan garis besar pembebasan tahanan dengan gencatan senjata atau pendudukan kembali Gaza oleh Israel dapat menciptakan kondisi yang mendukung pelaksanaan rencana Trump.

Pusat studi tersebut mencatat bahwa Israel harus menetapkan posisi yang jelas mengenai kemajuan menuju tahap kedua perjanjian pembebasan tahanan, dan mengaitkan tahap ini dengan akhir perang yang dikenal dengan nama “Y.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular