Thursday, April 24, 2025
HomeBeritaMahmud Abbas desak Hamas letakkan senjata

Mahmud Abbas desak Hamas letakkan senjata

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan kepada Hamas untuk meletakkan senjata dan menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Seruan ini muncul di tengah upaya menjawab keraguan internasional terhadap peran PA dalam masa depan kawasan, demikian dilaporkan Reuters.

Pernyataan itu disampaikan Abbas dalam pertemuan Dewan Pimpinan Palestina. Ia diperkirakan akan mengumumkan nama penggantinya dalam waktu dekat, menyusul tekanan dari negara-negara Barat dan Arab yang mempertanyakan kesiapan PA memainkan peran jangka panjang dalam proses perdamaian.

Sebelumnya, Abbas pernah meminta agar Hamas menempatkan kekuatan bersenjatanya di bawah kendali PA, namun ini merupakan pertama kalinya permintaan tersebut disampaikan kembali sejak pecahnya perang di Gaza, menyusul serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Dalam serangan itu, Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut data Israel. Namun, media Israel Haaretz kemudian melaporkan bahwa sebagian korban, baik warga sipil maupun militer, justru tewas akibat serangan helikopter dan tank militer Israel sendiri.

Sejak saat itu, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang, menurut data otoritas kesehatan setempat, serta menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

Upaya diplomatik untuk merumuskan masa depan Gaza banyak berfokus pada pengurangan pengaruh Hamas. Namun, Israel juga menolak peran PA, yang saat ini hanya memiliki otonomi terbatas di wilayah Tepi Barat.

“Hamas harus menyerahkan tanggung jawabnya atas Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina, lalu bertransformasi menjadi partai politik,” kata Abbas.

Hamas, yang mengusir PA dari Gaza dalam konflik singkat tahun 2007, sejauh ini menolak seruan dari Israel dan Amerika Serikat untuk meletakkan senjata.

Abbas menyampaikan pernyataannya dalam forum Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai perwakilan sah rakyat Palestina dan menjadi kekuatan dominan dalam PA.

Abbas, 89 tahun, memimpin Palestina sejak wafatnya pemimpin PLO legendaris, Yasser Arafat, pada 2004. Selama bertahun-tahun, ia enggan menyebutkan calon pengganti, namun situasi perang di Gaza memperbesar desakan untuk segera melakukannya.

Bulan lalu, negara-negara Arab mengusulkan rencana pascaperang untuk mengelola Gaza melalui sebuah komite sementara, sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada PA. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Teluk yang diperkirakan akan terlibat dalam pembiayaan rekonstruksi Gaza, juga mendesak adanya reformasi dalam tubuh PA.

Abbas mengkritik serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menurutnya terjadi bukan dalam kekosongan, melainkan sebagai akibat dari blokade panjang Israel terhadap Gaza. Ia mengatakan, serangan itu telah memberi dalih bagi Israel untuk menghancurkan Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular